Kenali Tanda Glaukoma yang Bisa Menyebabkan Kebutaan pada Anak-anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 12 Maret 2022 17:45 WIB

Ilustrasi bulu mata anak. butterflykissesbyleo.com

TEMPO.CO, Jakarta - Glaukoma, penyakit mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan, umumnya dialami orang dewasa. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada bayi dan anak-anak meskipun kejadiannya sangat jarang.

Kondisi ini merusak saraf di bagian belakang mata yang disebut saraf optik dan menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan secara bertahap.

Glaukoma kongenital terjadi saat lahir sedangkan glaukoma infantil terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupan. Bentuk lain dari glaukoma yang disebut glaukoma juvenil dapat terjadi pada anak-anak hingga usia sepuluh tahun.

Glaukoma pada anak-anak relatif jarang. Glaukoma kongenital/bayi primer terjadi pada 1 dalam 10.000 kelahiran. "Glukoma pada masa kanak-kanak, juga dikenal sebagai glaukoma kongenital primer, adalah penyakit yang cukup langka. Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh cacat bawaan yang menyebabkan peningkatan tekanan mata saat lahir," kata Sandeep Buttan, Global Technical Lead Eye Health ASIA di Sightsaver, organisasi yang memiliki mitra di negara berkembang untuk mengobati dan mencegah kebutaan.

Bayi dan anak-anak dengan glaukoma biasanya juga memiliki tanda dan gejala yang berbeda dari orang dewasa. Pada orang dewasa, ada beberapa gejala yang mungkin tidak disadari. Jadi, cara terbaik untuk mewaspadai glaukoma pada orang dewasa adalah melalui skrining.

“Tetapi pada anak-anak, tanda-tanda umum glaukoma adalah kornea keruh, mata berair berlebihan, keengganan terhadap cahaya dan terkadang juga ketidakmampuan untuk membuka mata,” kata Buttan.

Advertising
Advertising

Ketiga gejala ini merupakan indikator dari seorang anak yang menderita glaukoma. Dalam kasus seperti itu, anak harus dibawa ke rumah sakit dan pengobatan harus dimulai sedini mungkin.

Banyak kasus glaukoma pediatrik tidak memiliki penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi dan dianggap sebagai glaukoma primer. Ketika glaukoma disebabkan oleh atau terkait dengan kondisi atau penyakit tertentu, itu disebut glaukoma sekunder.

Contoh kondisi yang dapat dikaitkan dengan glaukoma masa kanak-kanak termasuk Sindrom Axenfeld-Reiger, kelainan mata yang ditandai dengan kelainan bagian depan mata, aniridia atau kelainan mata yang ditandai dengan tidak adanya iris seluruhnya atau sebagian, Sindrom Sturge-Weber atau kondisi neurologis/neurofibromatosis yang menyebabkan tumor terbentuk pada jaringan saraf, penggunaan steroid kronis, trauma, atau operasi mata sebelumnya seperti pengangkatan katarak pada masa kanak-kanak, kata Bukhari.

"Tidak semua pasien dengan kondisi ini akan berkembang menjadi glaukoma, tetapi insiden glaukoma mereka jauh lebih tinggi dari rata-rata, dan mereka harus dipantau secara teratur," kata Bukhari.

Bukhari mengatakan bahwa glaukoma pediatrik diobati dengan menurunkan tekanan intraokular (TIO) dengan obat-obatan dan/atau pembedahan. Sebagian besar kasus glaukoma pediatrik primer diobati dengan pembedahan.

Glaukoma merupakan penyebab utama kebutaan setelah katarak. Karena itu, WHO menetapkan Hari Glaukoma Sedunia yang diperingati setiap 12 Maret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Deteksi Dini Glaukoma Kurangi Risiko Mata Buta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

1 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

5 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

10 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

17 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

18 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

19 hari lalu

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

Reaksi kimia akibat petasan bisa akibatkan robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan kornea mata hingga kebutaan.

Baca Selengkapnya