Hari Obesitas Sedunia, Ketahui Dampak Kelebihan Berat Badan bagi Kesehatan

Editor

Mila Novita

Jumat, 4 Maret 2022 21:30 WIB

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Obesitas Sedunia diperingati setiap 4 Maret. Perigatan ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa obesitas telah menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat saat ini. Sebanyak 800 juta orang di seluruh dunia berisiko terkena dampaknya.

Peringatan Hari Obesitas Sedunia tahun ini mengusung tema "Everybody Needs To Act"". Perlu diketahui, orang yang hidup dengan obesitas kurang mendapat dukungan dan sering menerima stigma di tempat kerja dan di rumah.

Menurut Kona Lakshmi Kumari, ahli bedah saluran pencernaan atau gastrointestinal (GI) di Yashoda Hospitals Hyderabad, India, ada beberapa faktor yang dapat memicu penambahan berat badan termasuk perubahan drastis dalam lingkungan, diet, dan gaya hidup.

Kumari menjelaskan bahwa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung koroner, diabetes tipe 2, kanker, hipertensi, stroke, penyakit hati, kandungan empedu, sleep apnea, masalah pernapasan, osteoarthritis, masalah ginekologi, dan lainnya.

"Kondisi ini dapat menyebabkan kematian dini yang membuat kualitas hidup menurun," kata dia.

Cara ideal untuk menurunkan berat badan yang baik adalah dengan diet dan olahraga, dan makan makanan sehat. Namun tidak sedikit juga yang menggunakan cara operasi bariatrik yang tak hanya menurunkan berat badan tapi juga perbaikan sindrom metabolik. Sindrom metabolik mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol yang tidak normal.

“Diabetes tipe 2 membaik hingga 80 persen, hipertensi turun 70 persen, dan kadar kolesterol menjadi normal. Wanita, begitu mereka kehilangan berat badan, kesuburan mereka meningkat. Ada juga perbaikan signifikan lainnya dalam komorbiditas terkait. Untuk obesitas tidak sehat, operasi bariatrik adalah yang paling aman," kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut dokter, operasi bariatrik ini telah berkembang seiring berjalannya waktu dengan teknologi canggih, ahli bedah terlatih, anestesi yang baik, dan pelayanan yang baik membuat hasilnya lebih baik dan risiko bedah kurang dari 1 persen.

“Pasien segera pulih setelah operasi. Harus ada tim gizi yang baik, fisioterapis dan tim perawat juga untuk menjaga pasca operasi dan menindaklanjuti dengan kegiatan kelompok pendukung obesitas secara teratur, ” kata dokter.

WIBI PUTRI RANGGITA | INDIAN EXPRESS

Baca juga: Hati-Hati, Wanita Obesitas Lebih Rentan Mengidap Kanker Payudara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

7 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

7 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

11 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

12 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

13 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

20 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

21 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

21 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

22 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya