Intermittent Fasting Belum Tentu Cocok bagi Semua Orang, Ketahui Efek Sampingnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 28 Februari 2022 08:45 WIB

Ilustrasi diet intermitten fasting. Freepik.com/user14908974

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua yang populer selalu baik untuk setiap orang. Mungkin itu bagus untuk seseorang, tapi belum tentu baik untuk orang lainnya. Begitu juga dengan intermittent fasting. Dalam puasa berselang ini, tubuh menggunakan lemak yang disimpan alih-alih glukosa.

Diet ini menjanjikan penurunan berat badan. Namun hanya sedikit yang mencapai hasil akhir. Mengapa? Itu karena aturan dan tren yang diikuti tidak sesuai dengan seseorang dan orang tersebut tidak dapat memenuhi komitmen yang diperlukan. Perlu diketahui, intermittent fasting teknik penurunan berat badan yang tidak mudah.

Intermittent fasting dilakukan dengan membatasi jendela makan seseorang sehingga memotong kesempatan mendapatkan kalori ekstra. Ide dasarnya adalah meminimalkan masuknya kalori ke dalam tubuh sehingga berat badan turun, dan diet ini dipandang sebagai cara yang paling menjanjikan.

"Para pendukung mengklaim bahwa periode puasa yang diperpanjang (di luar waktu normal antara waktu makan) meningkatkan perbaikan sel, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan kadar hormon pertumbuhan manusia, dan mengubah ekspresi, sekaligus mempromosikan umur panjang dan perlindungan penyakit," menurut laporan Harvard Health.

Intermittent fasting cukup sulit dijalani. Tubuh diharuskan melalui banyak puasa sehingga lemak ekstra dibakar. Banyak tubuh beradaptasi dengan bentuk puasa ini, tapi banyak juga yang merasa sulit untuk melakukannya.

Dilansir dari Times of India, inilah beberapa hal yang perlu diwaspadai ketika menjalani intermittent fasting.

1. Makan berlebihan

Advertising
Advertising

Pikiran manusia selalu mempersiapkan diri untuk suatu krisis. Jadi, ada kemungkinan ada dorongan biologis untuk makan lebih banyak sebelum periode puasa. Hanya karena harus berpuasa dalam jangka waktu yang lama, orang sering makan lebih dari yang dibutuhkan. Ini sebenarnya mengganggu tujuan keseluruhan mengikuti diet ini karena tubuh tidak bisa memanfaatkan kelebihan lemak tubuh.

2. Mempengaruhi suasana hati

Puasa yang panjang tidak baik untuk suasana hati karena bisa menimbulkan iritabilitas, sakit kepala, lesu, dan kelelahan selama menjalani intermittent fasting. Karena suasana hati yang buruk, lingkungan pribadi dan profesional individu juga dapat terganggu dalam prosesnya.

3. Mempengaruhi orang tua

Orang tua yang berencana menurunkan berat badan harus menghindari diet ini. Di usia tua, orang kehilangan massa otot tanpa lemak. "Saya khawatir Anda akan kehilangan terlalu banyak berat badan, yang dapat mempengaruhi tulang, sistem kekebalan secara keseluruhan, dan tingkat energi," kata ahli diet terdaftar Kathy McManus, direktur Departemen Nutrisi di Brigham and Women's Hospital yang berafiliasi dengan Harvard.

Di usia tua, orang mengalami sejumlah komplikasi kesehatan yang mengharuskan mereka untuk minum obat dan sering makan.

4. Mempengaruhi orang yang sedang berobat

Pakar kesehatan memperingatkan agar tidak melakukan diet ini bagi mereka yang mengonsumsi obat-obatan. "Orang yang perlu minum obat dengan makanan, untuk menghindari mual atau iritasi perut, mungkin tidak akan berhasil menjalani puasa ini. Juga, orang yang minum obat jantung atau tekanan darah mungkin lebih mungkin menderita ketidakseimbangan potasium dan natrium ketika mereka puasa lagi,” kata Suzanne Salamon, kepala asosiasi gerontologi di Beth Israel Deaconess Medical Center yang berafiliasi dengan Harvard.

Orang-orang dengan diabetes juga harus menahan diri dari intermittent fasting karena tubuh mereka membutuhkan makanan dan obat-obatan secara teratur.

Baca juga: 3 Kiat Supaya Diet Efektif Menurunkan Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

7 hari lalu

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

18 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

23 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

30 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

32 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

33 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

35 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

38 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

38 hari lalu

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

39 hari lalu

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran

Baca Selengkapnya