Selena Gomez Mengaku Sulit Menjadi Diri Sendiri karena Depresi dan Kecemasan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 7 Januari 2022 06:46 WIB

Selena Gomez dan makeup artist Hung Vanngo membuat tutorial makeup siang dan malam untuk musim panas. (Tangkapan layar Youtube.com/Hung Vanngo)

TEMPO.CO, Jakarta - Selena Gomez menghabiskan dua tahun terakhir untuk menjaga kesehatan mentalnya. Aktris dan penyanyi berusia 29 tahun itu mengalami gangguan emosional pada 2018 yang membuat dia harus menjalani terapi perilaku dialektis, suatu bentuk terapi bicara, untuk mengelola depresi dan kecemasannya. Dan dalam sebuah wawancara baru dengan InStyle, Gomez merenungkan seberapa jauh perjalanannya.

"Saya sadar bahwa dunia kecil saya rumit, tetapi gambarannya jauh lebih besar daripada hal-hal yang saya tangani," katanya tentang dua tahun terakhir. "Saya memiliki masalah dengan depresi dan kecemasan, dan saya merasa sulit menjadi diri saya sendiri,” kata dia, dikutip People, Kamis, 6 Januari 2022.

Gomez awalnya menghindari berbicara tentang perjuangan kesehatan mentalnya di media sosial karena dia menyadari bahwa hidupnya penuh dengan keberuntungan. Tapi akhirnya dia terus-terusan menghadapi depresi. Jalan terbaik yang dia pilih adalah beristirahat dari semua platform media sosial.

"Pada satu titik Instagram menjadi seluruh dunia saya, dan itu benar-benar berbahaya," katanya. "Beristirahat dari media sosial adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat untuk kesehatan mental saya. Saya membuat sistem di mana saya tidak tahu kata sandi saya,” kata dia.

Tapi kebencian dan perbandingan tidak hilang begitu saja setelah dia tidak memegang ponsel. Ada saatnya perasaan aneh itu datang, tapi saat ini dia mengaku memiliki hubungan yang jauh lebih baik dengan diri sendiri.

Bintang The Only Murders in the Building itu mengatakan bahwa terapi juga membuat perubahan besar dalam kesehatan mentalnya. "Saya sangat percaya pada terapi, dan saya selalu merasa sangat percaya diri ketika saya merawat diri saya sendiri," katanya.

Kadang-kadang dia harus rela melewatkan berkumpul dengan teman-temannya ketika pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Dia tak ingin teman-temannya merasakan imbasnya. "Saya suka berada di antara teman-teman saya dan merayakan semua orang. Tapi saya harus memastikan bahwa saya baik-baik saja, tahu kan? Karena jika saya tidak baik-baik saja, aku tidak bisa baik-baik saja untuk orang lain."

Advertising
Advertising

Meski awalnya enggan bicara tentang kesehatan mentalnya, kini dia menjadikan topik itu sebagai bagian utama dari kariernya. Dia sering membicarakannya dalam wawancara dan sedang berupaya menciptakan kurikulum yang dapat diajarkan di sekolah untuk membantu anak-anak menjadi lebih terbuka tentang perasaan mereka.

"Saya sangat bersemangat tentang itu, dan saya ingin terus seperti itu selama sisa hidup saya," kata Selena Gomez. "Terutama sejak pandemi, ada begitu banyak orang kenalan saya yang mendambakan bantuan tetapi tidak tahu bagaimana mendapatkannya. Saya memiliki aspirasi besar untuk bidang itu dan benar-benar ingin menerapkan lebih banyak pendidikan di baliknya."

Baca juga: Hidup Lebih Bahagia di 2022, Selena Gomez Tak Peduli Lagi Komentar Orang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

4 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

12 jam lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

3 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya