5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Membahayakan Kesehatan Jantung

Editor

Mila Novita

Selasa, 14 Desember 2021 21:30 WIB

Ilustrasi wanita pekerja yang stress. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Meningkatnya risiko seseorang terkena penyakit jantung salah satunya akibat kebiasaan pola hidup yang tidak sehat.

Kita tidak menyadari bahwa gaya hidup sehari-hari dapat menyebabkan kerusakan pada jantung. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang harus diwaspadai karena dapat membahayakan jantung.

1. Kurang aktivitas fisik

Ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak aktif secara teratur seperti yang seharusnya. kamu mungkin tidak menemukan rezim latihan yang tepat yang membuat kamu tetap bugar. Namun, untuk menjaga kesehatan jantung, kamu harus tetap aktif olahraga secara teratur. Aktivitas dengan intensitas rendah seperti berjalan kaki, berlari, atau berolahraga hanya selama dua puluh menit sangat membantu kesehatan jantung dan pembuluh darah kamu dan dikaitkan dengan penurunan kolesterol, tekanan darah rendah, dan berat badan.

2. Merokok

Advertising
Advertising

Merokok menjadi salah satu faktor dari tiga faktor utama seseorang terkena penyakit jantung dan hampir sepertiga di antaranya menyebabkan kematian. Hal ini terjadi karena kesehatan jantung yang buruk. Salah satu kandungan utama dalam rokok adalah karbon monoksida yang menyebabkan penurunan jumlah darah yang sehat dan meningkatkan kadar kolesterol. Mengurangi asupan rokok dapat membantu, tetapi berhenti sepenuhnya adalah satu-satunya solusi konstruktif untuk masalah ini.

3. Stres

Stres yang berlebihan dapat memberi tekanan pada jantung dan menyebabkan kadar kolesterol yang lebih tinggi. Ini juga dapat menyebabkan kerusakan arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung beberapa kali. Untuk mengelola stres secara efektif, kamu harus berolahraga, yang dengan sendirinya menenangkan tubuh dan mengatur hormon stres sehingga membantu kesehatan jantung. Cara lain untuk mengelola stres secara efektif termasuk meditasi, mendengarkan musik, membuat jurnal, dan menghabiskan waktu bersama keluarga atau hewan peliharaan.

4. Junk food

Junk food adalah makanan yang mempunyai kalori tinggi dengan sedikit kandungan gizi. Mengonsumsi makanan olahan yang tidak sehat dan terlalu sering makan di luar adalah kebiasaan merusak lainnya yang secara langsung memengaruhi faktor risiko seperti tekanan darah dan kolesterol. Selain itu, lemak jenuh yang tidak terurai menyebabkan obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.

5. Minum alkohol berlebih

Alkohol adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan serangan jantung pada manusia. Minuman ini memicu tingkat trigliserida dalam tubuh, bentuk lemak tidak sehat yang menyebabkan kerusakan berlebihan dan peningkatan kolesterol. Penyumbatan arteri dan penambahan berat badan adalah konsekuensi lain dari minum alkohol terlalu banyak. Sebaiknya, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dan tetap berolahraga menjadi penting untuk mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatannya.

Baca juga: Waktu Tidur Terbaik untuk Kesehatan Jantung Menurut Studi

ANDINI SABRINA | TIMES OF INDIA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

4 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

18 jam lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

1 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

6 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

7 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya