Dokter Ungkap Penyebab Utama Obesitas dan Cara Mencegahnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 13 Desember 2021 06:54 WIB

Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas menjadi permasalahan umum di berbagai negara. Ini patut menjadi perhatian mengingat kondisi ini meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan demensia. Salah satu solusinya adalah mengenali alasan utama obesitas.

Ahli bedah bariatrik di Amerika Serikat Mir Ali mengatakan obesitas dilihat dari indeks massa tubuh atau body mass index (BMI). Kisaran normal untuk BMI adalah 18 hingga 25. BMI di atas 25 dianggap kelebihan berat badan. “Aika seseorang memiliki BMI lebih dari 30, itu dianggap obesitas, dan mereka berisiko mengalami masalah kesehatan karena berat badan mereka," kata Ali, dikutip dari eatthis.com, Ahad, 12 Desember 2021.

Penyebab utama kelebihan berat badan adalah mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mereka keluarkan. "Banyak yang berkaitan dengan kualitas diet dan berbagai kebiasaan yang dapat dilakukan orang, seperti ngemil secara teratur," kata JoAnn Manson, profesor kedokteran di Harvard Medical School, Amerika Serikat.

Tapi tidak semua kalori diciptakan sama. Beberapa makanan yang diproses, termasuk karbohidrat sederhana, permen, makanan ringan kemasan, dan makanan cepat saji, tidak membuat kenyang sehingga ada keinginan makan terus-menerus.

Pola makan dengan banyak makanan olahan seperti keripik, kue, dan makan malam di depan TV akan meningkatkan gula darah seseorang, yang dapat menyebabkan insulin melonjak dan sering muncul rasa lapar. "Makanan seperti itu tidak cenderung membuat kenyang, jadi kamu cenderung makan berlebihan," kata Manson.

Para ahli mengatakan tidak ada obat ajaib (atau diet) untuk menurunkan berat badan. Kuncinya adalah mengonsumsi lebih sedikit kalori. "Yang benar adalah, hampir semua diet akan berhasil [untuk menurunkan berat badan] jika membantu mengonsumsi lebih sedikit kalori," menurut Harvard Medical School.

Jadi, pilih makan kalori berkualitas tinggi, seperti yang disediakan oleh diet Mediterania, yang menekankan buah-buahan, sayuran, ikan, dan minyak zaitun, sementara rendah daging merah, daging olahan, dan makanan olahan. Untuk camilan, alih-alih permen atau keripik kentang, cobalah kacang, buah, atau sayuran tanpa tepung dengan saus berbasis yogurt.

Advertising
Advertising

Makanan pokok yang sehat juga lezat dan memuaskan, tanpa perlu repot menghitung kalori. "Kualitas makanan jauh lebih penting daripada kuantitas kalori," kata Manson. “Diet berkualitas tinggi hampir secara otomatis mengarah pada kontrol kalori yang lebih baik.”

Baca juga: Hati-Hati, Wanita Obesitas Lebih Rentan Mengidap Kanker Payudara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

8 hari lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

10 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

10 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

15 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

15 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

16 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

21 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

23 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

24 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya