TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Hannie Hananto dikenal dengan keunikan motif rancangan busananya. Setelah mengangkat tema micin hingga menu makanan warteg dalam koleksinya, kali ini dia terinspirasi dari motif karung beras.

Koleksi terbaru Hannie ditampilkan di gelaran Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 pada Kamis, 18 November 2021. JMFW 2021 menampilkan busana muslim hasil karya 12 brand mode muslim, 12 brand mode konvensional, serta 15 calon desainer dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

Dalam peragaan busana yang digelar secara hybrid itu, Hannie membawakan delapan tampilan dengan gambar-gambar dan warna yang sering ditemui pada karung beras, bertema Gemah Ripah Loh Jinawi. Gambar yang ditampilkan antara lain lele dan tanaman padi yang terdapat pada karung beras Rojolele dan Cianjur. Selain pakaian, Hannie juga membuat tas dari karung beras sebagai aksesori untuk melengkapi tampilan koleksinya.

Dalam koleksinya kali ini, Hannie menciptakan busana kasual yang chic, dilengkapi dengan topi fedora yang senada dengan warna warni tampilan busana yang dibawakan oleh para model. Meski gambarnya terkesan nyeleneh, koleksi ini terlihat modest dan bersahaja. Ada abaya, blouse longgar yang dipadu dengan celana pallazo, oversized outer, trenchcoat hingga dress longgar.

Hannie menggunakan warna-warna terang, seperti merah menyala yang dipadu dengan kuning, hijau stabilo, dengan putih gading yang menjadikan motif dari logo karung beras tampak sangat kontras.

Ini bukan kali pertama Hannie Hananto membuat koleksi fashion yang unik. Sebelumnya, Hannie juga pernah menampilkan koleksi yang terinspirasi dari perjuangan ibu hingga mbok jamu yang dia pamerkan pada pagelaran Ajang Muslim Fashion Festival 2021.

Baca juga: Bikin Lapar, Ada Tempe dan Petai di Karya Fashion Hannie Hananto

ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.