Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Margarin dengan Mentega

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 23 Oktober 2021 06:24 WIB

Ilustrasi mentega dan margarin (Sehatq.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun digunakan untuk banyak tujuan yang sama, namun margarin dan butter atau mentega adalah dua produk yang sangat berbeda. Margarin dan mentega sama-sama berwarna kuning. Biasanya tersedia dalam bentuk stik atau olesan dan digunakan untuk memasak, menumis, dan memanggang.

Faktor utama yang membedakan margarin dan mentega adalah bahan pembuatnya. Selain itu, juga ada perbedaan pada jenis lemak yang dikandungnya. Lantas, apa perbedaan antara keduanya?

Margarin

Melansir laman Auriga Research, margarin adalah pengganti mentega. Margarin bukanlah produk susu. Maka dari itu, margarin tak mengandung lemak hewani. Melainkan terbuat dari minyak sayur, air, garam, dan bahan lainnya.

Mengingat margarin tak mengandung lemak hewani, maka margarin bersifat rendah asam lemak jenuh. Sedangkan di sisi lain, margarin mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda. Keduanya merupakan lemak sehat. Sifat inilah yang membuat margarin lebih unggul daripada mentega.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, margarin mengandung lemak trans yang sangat berbahaya. Seiring dengan perkembangan, produsen margarin berinovasi mengurangi kadar lemak trans dan bahkan menghilangkannya. Untuk itu, perlu bagi konsumen untuk memeriksa informasi nutrisi pada label kemasan margarin.

Laman The Kitchen menyebutkan, margarin harus mengandung lemak minimal 80 persen. Margarin dapat memiliki kandungan lemak sekitar 10-90 persen. Kadar minyak sayur dan air di dalam margarin bervariasi, namun kadar lemak lebih rendah memiliki persentase air yang lebih tinggi. Hal itu bergantung pada kandungan lemaknya.

Mentega

Mentega merupakan produk olahan yang dibuat dengan mengaduk susu atau krim. Dengan mengaduknya, padatan susu akan membentuk mentega, sedangkan cairannya berupa buttermilk. Secara konvensional, mentega dibuat dari susu sapi. Akan tetapi, bisa pula dibuat dari susu hewan lainnya seperti kerbau, kambing, atau domba.

Mentega berwarna kuning muda, meskipun dapat berbeda berdasarkan sumber dari mana susu itu diperoleh. Mentega adalah lemak hewani, mengandung tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Sifat ini pada kenyataannya buruk bagi jantung.

Setidaknya, satu sendok makan mentega mengandung 30 mg kolesterol dan 7 gram lemak jenuh. Auriga Research menyimpulkan, nutrisi mentega lebih rendah daripada lemak yang dikandungnya. Sebaiknya, konsumsi mentega harus diminimalisir. Mentega mengandung nutrisi seperti vitamin K2, butirat, asam linoleat terkonjugasi, dan omega 3.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: Margarin Belum Tentu Lebih Sehat daripada Mentega, Ini Alasannya

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

5 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

17 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

23 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

26 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

26 hari lalu

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.

Baca Selengkapnya

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

35 hari lalu

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.

Baca Selengkapnya

10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

36 hari lalu

10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.

Baca Selengkapnya

3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

41 hari lalu

3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Susu pilihan yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama puasa karena mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

42 hari lalu

5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

Selama ribuan tahun, susu telah menjadi bagian dari diet global, terutama susu yang berasal dari sapi, domba, dan kambing.

Baca Selengkapnya

Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

44 hari lalu

Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.

Baca Selengkapnya