Mengenal Faktor Risiko dan Deteksi Dini Preeklamsia pada Ibu Hamil

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 12 Oktober 2021 21:05 WIB

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Preeklamsia menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi di Indonesia. Masih banyak ibu hamil yang belum memiliki pemahaman mumpuni tentang preeklamsia dan risiko yang ditimbulkan. Dokter Spesialis Kandungan, Aditya Kusuma mengatakan komplikasi ini biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital, khususnya ginjal dan hati.

“Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan fatal bagi ibu dan bayi, jika tidak ditangani dengan segera. Sayangnya, diagnosis preeklamsia terkadang terlewatkan karena banyak gejalanya tertutup oleh keluhan umum kehamilan seperti kaki bengkak, sakit kepala atau mual,” ujarnya dalam diskusi virtual “Deteksi Dini Preeklamsia untuk Kurangi Risiko Kematian Ibu dan Janin, oleh Roche Indonesia, Selasa 12 Oktober 2021.

Aditya melanjutkan preeklamsia menyumbang 76 ribu kematian ibu di dan 500 ribu kematian janin di dunia setiap tahunnya. Hal ini karena gambaran klinis preeklamsia tidak cukup jelas. “Eklamsia artinya petir (dalam bahasa Yunani) jadi sering kali wanita hamil tidak sadar, dan selalu berasumsi tensinya bagus, begitu muncul bisa membahayakan ibu dan janin,” ujarnya menambahkan preeklamsia tidak bisa diprediksi dan penilaian keparahan sulit dilakukan.

Sementara gejala-gejala preeklamsia sprektrumnya luas dari yang berat hingga ringan, biasanya tidak dirasakan pada awal kehamilan dan baru terlihat saat memasuki usia kehamilan 20 minggu. Ada beberapa keluhan seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, tekanan darah tinggi, berat badan naik dengan cepat, mual dan sakit pada area abdominal, protein pada urin, dan bengkak berlebihan. “80 persen wanita dengan preeklamsia tidak memiliki gejala, ini yang seringkali dianggap menjadi silent killer,” ujar Aditya.

Preeklamsia memiliki berbagai risiko bagi ibu dan janin dalam jangka pendek ataupun panjang, misalnya persalinan prematur, berat badan bayi rendah saat lahir, placenta abruption, kejang yang dapat berkembang menjadi eklampsia, bahkan berpotensi mengakibatkan kematian.

Advertising
Advertising

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan preeklamsia, di antaranya adalah kehamilan pertama, riwayat preeklasmsia pada kehamilan sebelumnya, adanya riwayat preeklamsia dalam keluarga, kehamilan di bawah usia 20 atau di atas 35 tahun, kehamilan kembar, ibu hamil dengan penyakit ginjal, hipetensi kronis, penyakit imun, dan wanita yang mengalami obesitas sebelum hamil.

Menurut Aditya untuk mendeteksi dini potensi preeklamsia dapat dilakuakn dengan pemeriksaan biomarker. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di trimester pertama kehamilan. “Ketika wanita belum merasakan apapun dengan pemeriksaan biomarker sFlt-1/PlGF, sudah mulai ada indikasi, sekian persen muncul kemungkinan preeklamsia,” ujarnya. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan 11 hingga 13 minggu, sedangkan di trimester kedua pemeriksaan dilakukan ketika sudah mulai ada gejala atau risiko seperti tekanan darah tinggi.

Baca juga: Kenali Gejala Preeklampsia Berat dan Komplikasi pada Kehamilan

Berita terkait

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

1 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

2 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

3 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

6 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

6 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

6 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

16 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

17 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

19 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya