Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala Preeklampsia Berat dan Komplikasi pada Kehamilan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa gangguan kehamilan, salah satunya preeklampsia berupa tekanan darah tinggi yang disertai dengan meningkatnya kadar protein dalam urine atau proteinuria atau gangguan fungsi hati. Kondisi ini jarang terjadi, namun dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius pada ibu maupun janin. 

Preeklamsia umumnya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Jika tidak terdeteksi sejak dini, maka membuatnya semakin sulit untuk dikendalikan. Ada dua jenis preeklampsia yaitu, preeklampsia berat dan ringan yang harus ibu hamil ketahui.

Preeklampsia ringan umumnya ditandai dengan kehamilan berusia lebih dari 20 minggu, tekanan darah lebih dari 140/90mmHg setelah diperiksa 2 kali dalam jeda 4 jam, terdapat 0,3 gram protein dalam sampel urine 24 jam, dan tak ada masalah lain pada ibu maupun janin.

Jika Anda didiagnosis menderita preeklampsia ringan dan tingkat keparahannya tidak bertambah, maka kondisi Anda dan janin akan dipantau hingga terjadi penurunan tekanan darah. Jika kehamilan sudah di usia 37-40 minggu, maka dokter pun akan menginduksi persalinan. Pemberian obat juga mungkin dilakukan untuk mempersiapkan serviks dalam menghadapi persalinan.

Sementara, Peb adalah masalah preeklampsia yang lebih serius. Pada preeklampsia berat terdapat tanda-tanda preeklampsia ringan serta beberapa indikasi masalah tambahan baik pada ibu maupun janin. Jika salah satu gejala berikut menyertai, maka bisa disebut preeklampsia berat:

- Munculnya tanda-tanda masalah sistem saraf pusat, seperti sakit kepala parah, penglihatan kabur, dan perubahan status mental
- Munculnya tanda-tanda masalah hati, seperti sakit perut, mual, dan muntah
- Munculnya tanda-tanda masalah pernapasan, seperti edema paru dan warna kebiruan pada kulit
- Setidaknya dalam dua kali tes fungsi hati didapat peningkatan kadar enzim
- Tekanan darah sangat tinggi, yaitu lebih dari 160/110 mmHg
- Jumlah trombosit rendah (trombositopenia)
- Terdapat lebih dari 5 gram protein dalam sampel urine 24 jam
- Urine yang keluar sangatlah rendah kira-kira kurang dari 500 ml dalam 24 jam
- Pembatasan pertumbuhan janin
- Stroke (jarang terjadi)

Peb membutuhkan rawat inap dan pemantauan yang ketat. Dokter kemungkinan akan menginduksi persalinan jika kehamilan Anda berusia 34 minggu atau lebih, bergantung pada perkembangan tingkat keparahan kondisi, dan apabila kesehatan janin menurun. Dokter juga akan membantu mengendalikan tekanan darah dengan obat-obatan, seperti hydralazine, labetalol, dan nifedipine.

Bahaya preeklampsia berat bagi ibu maupun janin

1. Komplikasi preeklampsia berat pada usia kehamilan sebelum 28 minggu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika preeklampsia berat terjadi sebelum 28 minggu kehamilan, ibu berisiko mengalami komplikasi berupa kejang, edema paru, gagal ginjal, dan stroke. Sementara, janin bisa mengalami kematian, persalinan sebelum waktunya, dan keterbelakangan pertumbuhan. 

2. Komplikasi preeklampsia berat pada usia kehamilan 28-36 minggu

Ketika preeklampsia berat terjadi pada kehamilan 28-36 minggu, risikonya serupa dengan yang dapat terjadi pada Peb sebelum kehamilan 28 minggu. Sementara, jika Anda sedang hamil 28-32 minggu dan harus segera melahirkan, maka bayi Anda berisiko tinggi mengalami komplikasi bahkan kematian. Beberapa bayi yang selamat juga umumnya mengalami cacat jangka panjang. Oleh sebab itu, dokter akan menunggu selama beberapa waktu sebelum melakukan persalinan.

Selama menunggu, dokter akan memberi magnesium sulfate untuk mencegah kejang-kejang (eklampsia). Selain itu, obat lain juga diberikan untuk menurunkan tekanan darah dan untuk membantu paru-paru bayi berkembang. Anda juga diharuskan rawat inap sampai melahirkan.

Sedangkan, jika preeklampsia berat pada usia kehamilan 34 minggu atau lebih maka dokter akan segera merekomendasikan persalinan. Sebelum menginjak usia 34 minggu, dokter pun akan meresepkan steroid sebelum menginduksi persalinan guna menguatkan paru-paru bayi. Waktu persalinan dapat ditentukan oleh seberapa parah kondisi yang terjadi.

3. Komplikasi preeklampsia berat pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih

Masih terdapat risiko komplikasi bagi ibu jika Peb berkembang pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih, namun risiko terhadap janin berkurang. Sebab janin telah dianggap cukup bulan untuk persalinan. Dalam kasus yang jarang terjadi, preeklampsia dapat muncul setelah melahirkan. Adapun tanda dari preeklampsia postpartum, yaitu nyeri perut, sakit kepala atau pembengkakan di wajah dan tangan. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

19 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

1 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

4 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

17 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?