Gejala yang Sering Dialami Perempuan Menjelang Menopause

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 13 September 2021 20:25 WIB

Ilustrasi wanita paruh baya memegang segelas air. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menopause adalah periode menstruasi terakhir dalam kehidupan wanita, menurut badan amal The Daisy Network. Namun, sebelum itu benar-benar terjadi, perempuan mengalami penurunan bertahap produksi hormon dan fungsi ovarium yang disebut klimakterik.

Selama proses klimakterik, gejala mulai muncul karena kadar hormon berubah meskipun menstruasi mungkin masih teratur. Gejala awal yang muncul adalah keringat malam dan perubahan suasana hati.

Dilansir dari Express.co.uk, Royal College of Obstetricians and Gynecologists menjelaskan bahwa perubahan suasana hati dapat disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan progesteron. "Kurang tidur karena keringat malam juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati," demikian menurut organisasi itu.

Bridgewater Community Healthcare NHS Foundation Trust menyebutkan, gejala menjelang menopause dapat bertahan selama beberapa tahun, rata-rata hingga sekitar empat tahun. Tapi, ada juga perempuan yang mengalami gejala perubahan hormonal hingga 10 tahun sebelum terjadinya menopause.

Gejalanya bisa meliputi rasa panas, keringat malam, perubahan suasana hati, kekeringan vagina, insomnia, serta sakit sendi, otot dan tendon.

Gejala juga muncul dalam bentuk perubahan emosi, kecemasan dan lekas marah, konsentrasi buruk, memori buruk, kehilangan gairah seks, juga tidak nyaman saat berhubungan.

Gejala yang muncul serta durasinya tergantung pada faktor gaya hidup seperti diet dan olahraga, serta obat-obatan.

Usia rata-rata seorang wanita mengalami menopause adalah 51 tahun. Namun, gejalanya muncul antara usia 45-55 tahun.

Advertising
Advertising

Saat kadar estrogen turun drastis, muncul keinginan untuk buang air kecil lebih sering. Kadang-kadang diikuti dengan gangguan kesehatan lain seperti infeksi saluran kemih (ISK), kebocoran kandung kemih, dan rasa terbakar dan gatal di bawah.

Kulit pun mengalami masalah seperti kering dan sering mengalami memar. "Pertumbuhan rambut wajah yang tidak diinginkan juga dapat dijelaskan oleh kurangnya estrogen," tambah NHS.

Penurunan estrogen juga akan mengurangi jumlah kalsium dalam tulang, sehingga menyebabkan osteoporosis. Untuk mengurangi risikonya, konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang dengan kalsium yang cukup.

Perempuan yang mengalami gejala penurunan hormon estrogen jelang menopause, disarankan makan lebih sedikit lemak jenuh, memilih susu rendah lemak, mengurangi asupan garam, makan dua porsi ikan seminggu, makan lima porsi buah dan sayur sehari, juga makan cukup serat.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kualitas Tidur Saat Menopause


Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

3 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

5 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

6 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

7 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya