4 Alasan Rambut Menipis dan Cara Mengatasinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 21 Agustus 2021 09:17 WIB

Ilustrasi rambut rontok.

TEMPO.CO, Jakarta - Orang mulai menyadari ada masalah ketika menemukan gumpalan rambut di lubang pembuangan kamar mandi, banyak helaian rambut di bantal, atau ketika rambut lebih tipis daripada biasanya. Jangan panik. Rambut rontok adalah hal biasa, kondisi ini dialami lebih dari 50 persen wanita sepanjang hidup mereka. Kabar baiknya, kebanyakan kasus rambut rontok bisa diperbaiki.

Namun, sebelum mencari solusi tepat untuk mengatasinya, ketahui dulu penyebab rambut rontok. "Ada banyak sekali penyebab kerontokan rambut serta berbagai jenis kerontokan rambut, dan satu-satunya cara untuk mengetahui jenis kerontokan rambut dan apa penyebabnya adalah dengan memeriksakan diri secara langsung ke dokter kulit," kata Lindsey Zubritsky, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Pennsylvania, Amerika Serikat, seperti dilansir Well+Good.

Penasaran penyebab dan jenis kerontokannya? Ini empat masalah yang bikin rambut rontok.

1. Stres

Stres menyebabkan jenis kerontokan yang disebut telogen effluvium. Kondisi ini ditandai dengan kehilangan 150 helai rambut atau lebih per hari.

“Saat kita stres, kelenjar adrenal menghasilkan hormon yang disebut kortisol, dan kemudian kortison memberi sinyal pada folikel rambut kita untuk beralih dari fase pertumbuhan, keluar dari fase pertumbuhan menjadi katagen [fase transisi], dan kemudian rambut akan rontok,” kata Tess Marshall, seorang dokter naturopati kepada Well+Good.

Cara pertama untuk mengatasi kerontokan rambut terkait stres adalah dengan mencoba dan mengatasi stresor apa pun yang muncul dalam hidup. Namun, karena mengurangi stres agak sulit, memilih produk yang tepat juga dapat membantu.

"Salah satu target yang meningkatkan peradangan dan stres oksidatif di folikel rambut kita berasal dari dunia luar, jadi ketika kita menggunakan produk yang mengandung bahan kimia yang mengganggu semua sistem hormon, itu bisa berdampak negatif pada rambut," kata Marshall. Dia menyarankan untuk mengganti sampo dengan bahan kimia seperti sulfat dengan sampo dan kondisioner nabati.

Advertising
Advertising

2. Menyisir terlalu kuat

Jika tumpukan rambut keluar setiap kali menyisir rambut, itu mungkin karena terlalu keras. "Menyisir rambut terlalu agresif dapat menyebabkan rambut tertarik pada pangkalnya atau folikel rambut, tempat tumbuhnya rambut," kata Zubritsky. "Trauma berulang yang konstan dan kerusakan pada folikel rambut dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, dan lama kelamaan rambut mungkin tidak dapat tumbuh kembali."

Cara terbaik untuk menghindari ini, katanya, adalah menyisir dengan memegang rambut di dekat bagian atas kulit kepala untuk mencegah tertarik lebih kencang.

3. Kekurangan vitamin D

"Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan beberapa jenis kerontokan rambut, termasuk telogen effluvium, kondisi autoimun yang disebut alopecia areata, dan kerontokan rambut pada wanita," kata Zubritsky.

Jika itu masalahnya, cara terbaik adalah mengubah pola makan atau menambahkan suplemen vitamin D.

4. Hormon

“Saat ibu mengalami kerontokan rambut, biasanya karena kondisi yang disebut telogen effluvium, yaitu kerontokan rambut sementara yang terjadi beberapa bulan setelah melahirkan karena kadar hormon yang fluktuatif,” kata Zubritsky. "Ada penyebab lain dari telogen effluvium yang berhubungan dengan hormon, termasuk memulai atau menghentikan pil KB atau menopause, misalnya."

Meskipun tidak ada perawatan untuk jenis kerontokan rambut ini, bagi kebanyakan wanita, kerontokan ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Rambut tetap Sehat untuk Wanita Berusia 40-an

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

3 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

3 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

5 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

6 hari lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

9 hari lalu

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

Studi menyebutkan kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi eksim

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya