HUT RI ke-76, Ini Cara Menumbuhkan Semangat Kemerdekaan kepada Anak

Reporter

Antara

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 17 Agustus 2021 09:22 WIB

Anak-anak mengikuti lomba balap karung di salah satu kompleks perumahan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad, 9 Agustus 2020. Meski di tengah wabah COVID-19 sejumlah warga di daerah tersebut sudah mulai menggelar perlombaan menyambut HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Ulang Tahun atau HUT RI ke-76 dirayakan di tengah situasi pandemi. Di mana sebagian besar aktivitas dilakukan di rumah. Meski begitu, para orang tua tetap bisa mengenalkan arti kemerdekaan kepada anak dan menumbuhkan semangat nasionalisme.

Psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi mengatakan penting untuk mengenalkan perayaaan kemerdekaan kepada anak, sehingga membentuk jiwa nasionalisme anak untuk bisa mencintai bangsanya. Pengenalan nilai nasionalisme yang ditanamkan sedari kecil lewat momen-momen yang berhubungan dengan pembentukan bangsa Indonesia pun dipastikan bisa terbawa hingga anak beranjak dewasa. Nilai nasionalisme inilah yang nantinya membuat anak akan memiliki kebanggaan dan kecintaan terhadap Indonesia sebagai tanah airnya.

Selain menanamkan rasa nasionalisme, pentingnya mengenalkan momen kemerdekaan pada anak juga bisa mengajarkan anak makna dari sebuah proses atau pun perjuangan. Lewat perayaan kemerdekaan, anak-anak tidak hanya belajar mengenai kebebasan tapi juga mekanisme bertahan hidup serta pertahanan diri di masa sulit.

Anak- anak tidak hanya belajar lewat kompetisi biasa, lewat perayaan kemerdekaan di rumah yang berisikan edukasi perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa tentunya mereka belajar mengenai pentingnya sebuah proses dalam menjalani kehidupan.

“Perayaan kemerdekaan itu fokusnya jadi bukan pada selebrasinya, memahami bagaimana manusia membentuk yang namanya mekanisme pertahanan diri. Sehingga anak belajar memperjuangkan apa yang perlu diperjuangkan dalam kehidupan. Nantinya anak akan memiliki jiwa pejuang dan bisa memiliki resiliensi dalam bertahan di situasi gak nyaman,” ujar Ratih kepada Antara, Senin 16 Agustus 2021.

Lebih lanjut, pemahaman untuk mengenal proses dan perjuangan itu terasa sangat pas dengan kondisi saat ini di masa pandemi COVID-19 yang belum juga usai.
Tepat di momen saat ini anak bisa belajar mencari cara untuk bertahan bersama keluarganya di masa yang membuat masyarakat serba terbatas melakukan aktivitas khususnya di luar rumah.

Menurut Ratih perayaan momen kemerdakaan tidak harus selalu dirayakan dengan selebrasi dan kompetisi seperti balap karung, makan kerupuk, atau pun panjat pinang.
Orang tua bisa mengajarkan konsep kebebasan dan perjuangan kepada anak dengan cara-cara yang mudah dan tanpa memakan banyak biaya.

“Misalnya anak- anak diajarkan untuk mengemukakan pendapat mereka di dalam rumah. Di samping itu orang tua pun harus biasakan diri untuk mendengar apa yang dikatakan oleh anak. Dengan cara itu orang tua mengajarkan pada anak makna kebebasan untuk pikiran. Anak jadi berpikir ‘Oh saya ternyata punya kebebasan menyampaikan pendapat’,” kata psikolog yang juga berpraktek di klinik Kancilku itu.

Contoh lainnya yang bisa dilakukan untuk merayakan momen kemerdekaan dengan mempelajari sejarah para Pahlawan Nasional yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan juga nilai- nilai moral yang bisa dipetik dari setiap sejarah itu.

Cara ini bisa diterapkan kepada berbagai usia disesuaikan dengan perkembangannya dan kebutuhannya. Anak bisa mendapatkan edukasi tentang kisah berdirinya bangsa Indonesia serta bisa meneladani nilai- nilai positif dari para pahlawan bangsa.

“Bisa kita kenalkan para pahlawan yang ada di seluruh Indonesia, bagaimana kisah perjuangan mereka sehingga bisa membentuk kemerdekaan Indonesia. Tidak perlu langsung banyak, satu- satu saja. Bila perlu sampai akhir Agustus itu tiap hari anak dikenalkan satu Pahlawan setiap harinya. Dari situ anak punya memori pengetahuan dan juga memahami nilai dari perjuangan para pahlawan,” kata Ratih.

Nilai-nilai itu juga bisa dipraktikkan di kehidupan sehari-hari misalnya meneladani sikap berani dari seorang pahlawan. Untuk anak-anak balita, sikap berani itu bisa langsung dilakukan dengan cara berani ke toilet sendiri, berani memilih baju sendiri, atau berkaitan dengan hal- hal yang belum pernah dilakukan anak namun sebenarnya bisa dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara itu, anak juga belajar bahwa kemerdekaan juga bisa berarti sebuah kemandirian dalam memutuskan keputusan.

Contoh terakhir, adalah cara merayakan momen kemerdekaan dengan cara berdoa dan mengucap syukur atas perjuangan para pahlawan bangsa khususnya yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Cara ini efektif untuk menyentuh empati anak sedari dini, dengan anak berempati anak bisa belajar memahami perbedaan saat masuk ke lingkungan sosial dan belajar pentingnya sebuah rasa apresiasi.

Meski terlihat banyak tugas orang tua dalam membina anak mengenal nilai-nilai yang terkandung dari momen HUT RI ke-76, sebenarnya tidak hanya anak yang diuntungkan namun juga orang tua. Orang tua tidak hanya berperan penting pada pengembangan diri anak tapi juga ikut bertumbuh dan mengembangkan diri bersama anak.

Baca juga: 3 Cara Merayakan HUT RI ke-76 di Masa Pandemi

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

6 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

12 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

12 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

12 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

13 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya