Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kartini dan 5 Perempuan Pahlawan Emansipasi

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kartini, Feminis dari Balik Tembok
Kartini, Feminis dari Balik Tembok
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kartini menulis surat kepada sahabat penanya, Stella Zeehandelaar di Belanda pada 23 Agustus 1900. Dalam surat itu Kartini menulis, “Aku akan mengajari anak-anakku, baik laki-laki maupun perempuan untuk saling menghormati sebagai sesama dan membesarkan mereka dengan perlakuan sama sesuai dengan bakat mereka masing-masing.”

Perjuangan Kartini memang bukan seperti Cut Nyak Dien atau Christina Martha Tiahahu yang memilih angkat senjata melawan penjajah. Kartini yang memiliki nama kecil Trinil berjuang dengan caranya sendiri: mengabarkan kepada dunia apa yang terjadi pada zamannya dan berusaha membuat orang –khususnya kaum perempuan, agar ‘melek’ pendidikan. (Baca: Dian Sastro Ambil 3 Ajaran Penting dari Kartini)

Selain Kartini, ada beberapa nama pahlawan perempuan yang juga menginginkan Indonesia bebas dari penjajah serta memiliki persamaan hak baik bagi laki-laki maupun perempuan. Pada zaman itu, mereka yang menginginkan Indonesia maju memiliki kesempatan yang lebih besar dibandingnya orang biasa. Sebab, mereka umumnya berasal dari keluarga priyayi atau aktivis pergerakan. (Baca juga: Kartini, Siapakah Dia?)

Mengutip buku Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap karya Mirnawati dan Perempuan dan Politik Dalam Islam dari Zaitunah Subhan, serta sumber lainnya, berikut ini nama pahlawan perempuan yang juga berjuang untuk pendidikan dan kesetaraan kaum perempuan dan laki-laki.

1. Siti Aisyah We Tenriolle

Dari tanah Bugis, Sulawesi Selatan ada Siti Aisyah We Tenriolle. Ia adalah Datu (Ratu) Kerajaan Tanete (kini Barru), Sulawesi Selatan pada tahun 1855.

Terlahir dari keluarga bangsawan Bugis, Siti Aisyah berhasil menerjemahkan epos I La Galigo dari bahasa Bugis Kuno ke bahasa Bugis umum. Epos panjang, peninggalan nenek moyang orang Bugis ini diakui sebagai warisan sastra dunia. Isinya tentang kisah cinta Sawerigading sang tokoh utama beserta adat-istiadat masyarakat Bugis kala itu.

Tidak hanya cerdas di bidang sastra, Siti Aisyah juga piawai dalam bidang pemerintahan serta pendidikan. Dia mendirikan sekolah bagi rakyatnya, sekolah untuk laki-laki maupun perempuan.

2. Maria Yosephine Walanda Maramis

Maria Yosephine Walanda Maramis lahir pada tahun 1872 di Minahasa. Sama seperti gadis di daerah lainnya, Maria Yosephine tidak diizinkan bersekolah tinggi. Mereka harus tinggal di rumah untuk menunggu saat menikah.

Namun pergaulannya dengan kaum terpelajar memperluas pengetahuan dan membangkitkan hasratnya memajukan kaum wanita Minahasa. Mereka harus memperoleh pendidikan yang cukup agar kelak dapat mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anaknya.

Perkawinannya dengan Yoseph Frederik Calusung Walanda -seorang guru pada tahun 1890, membuka peluang mewujudkan cita-citanya. Pada 1917, bersama suami dan orang terpelajar lainnya, Maria Yosephine mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT). Organisasi ini cikal bakal berdirinya sekolah rumah tangga untuk mendidik anak-anak perempuan.

Selanjutnya: Nyi Siti Walidah Ahmad Dahlan, Dewi Sartika, dan H. R Rasuna Said

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

15 hari lalu

Ilustrasi lomba lari. Freepik.com/Drazen Zigic
Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

Digelar bertepatan Hari Kartini 21 April 2024, event lari di Yogyakarta ini sekaligus sarana me time dan healing kaum perempuan.


Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

21 April 2023

Happy Salma (Instagram/@happysalma)
Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

Selain kebaya, momen Hari Kartini juga mengingat kembali pemikiran-pemikiran Kartini yang bisa memotivasi para perempuan di era ini.


Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

21 April 2023

Chelsea Islan. Foto: Instagram/@chelseaislan
Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

Sederet pesohor membagikan pesan dan harapannya di Hari Kartini, termasuk Krisdayanti, Najwa Shihab, Lulu Tobing, hingga Chelsea Islan.


15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

22 April 2022

Lombok Surfer Girl Club memperingati Hari Kartini dengan mengadakan Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan, Mandalika, Lombok, NTB. Dok. Sandika Irawan
15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

Lombok Surfer Girl Club berselancar dengan memakai kebaya dan kain batik untuk memperingati Hari Kartini.


BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

21 April 2022

Peringati Hari Kartini, BRI Group Apresiasi 7.000 Perempuan dalam WOMAN 2022
BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

Perempuan merupakan sosok penting dalam setiap transformasi di seluruh perusahaan BUMN.


Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

21 April 2022

Ilustrasi Hari Kartini. Shutterstock
Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

Perempuan peneliti terbukti beri kontribusi sama dengan laki-laki terhadap riset ketahanan pangan nasional di BRIN


Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

21 April 2022

Memperingati hari kartini ibu-ibu turut dukung para mahasiswa untuk menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat, di gedung DPR/MPR pada Kamis, 21 April 2022. [Tempo/Niken Nurcahyani]
Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

Belasan perempuan berpakaian kebaya turut serta dalam aksi demo mahasiswa 21 April.


Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

21 April 2022

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

Menurut Anies Baswedan ini, kata-kata bagi Kartini tidak sekadar menjadi senjata, tapi juga penyala.


Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

21 April 2022

Veronica Tan (Instagram/@veronicatan_official)
Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

Hari Kartini jadi momen tepat bagi para perempuan ini untuk menyampaikan pesan dan dukungan untuk sesama.


Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

21 April 2022

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau PPPA, Bintang Puspayoga. Dok. Kementerian PPPA
Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

Momentum Hari Kartini merupakan penghormatan kepada Kartini yang telah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki di masa lalu.