Diet Keto Dikaitkan dengan 7 Penyakit yang Mengancam Jiwa, Menurut Studi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 10 Agustus 2021 05:45 WIB

Ilustrasi diet keto (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Cara paling aman untuk menurunkan berat badan adalah menjalani pola hidup sehat dan makan makanan bergizi seimbang. Namun, kadang-kadang orang menjalani cara yang lebih rumit dengan melakukan diet tertentu. Ternyata salah satu diet yang populer beberapa tahun belakangan, yakni diet keto, berbahaya bagi kesehatan. Diet ini dikaitkan dengan tujuh penyakit yang mengancam jiwa.

Dilansir dari eatthis.com, diet keto sangat membatasi asupan karbohidrat dan mendorong konsumsi lemak berkualitas tinggi dan protein moderat. Beberapa model diet ketogenik juga membatasi jam makan untuk meningkatkan keadaan "ketosis" tubuh. Ketosis terjadi ketika tubuh memproduksi keton yang berfungsi sebagai sumber energi alternatif untuk neuron dan lainnya, jenis sel yang tidak dapat langsung memetabolisme asam lemak.”

Pakar diet yang juga manajer program Physicians Committee for Responsible Medicine, Lee Crosby, melakukan penelitian diet ketogenik atau diet keto yang dipublikasikan di Frontiers of Nutrition. Bersama dengan tim rekan dari institusi seperti New York University dan University of Pennsylvania, Crosby melakukan tinjauan dari beberapa penelitian tentang efek kesehatan umum dari diet keto, selain dari penurunan berat badan.

Hasilnya, diet keto telah terbukti secara ilmiah hanya membantu satu hal, yakni sebagai bagian dari pengobatan komprehensif untuk epilepsi. Sementara pendukung diet keto mengklaim bahwa diet ini dapat memangkas risiko penyakit seperti kanker, Alzheimer, dan penyakit jantung.

Sebaliknya, ulasan Crosby menyebutkan bahwa diet ini meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit Alzheimer. Lebih lanjut, mereka menemukan keto meningkatkan kolesterol jahat bagi banyak pasien sehingga dapat mempercepat gagal ginjal pada individu dengan penyakit ginjal, dan mungkin terkait dengan risiko cacat tabung saraf pada bayi baru lahir yang ibunya menjalani diet rendah karbohidrat.

"Diet keto yang khas adalah bencana yang memicu penyakit," kata Crosby menyimpulkan. "Memuat daging merah, daging olahan, dan lemak jenuh... Adalah resep untuk kesehatan yang buruk."

Dia menambahkan selain dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, diet keto tidak lebih efektif daripada diet penurunan berat badan lainnya.

Advertising
Advertising

Dibandingkan diet keto, para peneliti menyarankan cara yang lebih sehat untuk menurunkan berat badan adalah dengan memperhatikan konsumsi kalori, dan memasukkan "makanan pelindung" berupa sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian dalam menu harian.

Baca juga: 3 Diet yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tapi Buruk untuk Kesehatan Jantung

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

5 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

5 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

8 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

13 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

14 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

17 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

17 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

20 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

21 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya