Nasi Putih Sering Diaggap Rendah Nutrisi, Ini Trik Agar Makanan Ini Lebih Sehat

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 2 Juli 2021 13:30 WIB

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100

TEMPO.CO, Jakarta - Nasi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar orang Indonesia, juga lebih dari separuh penduduk dunia. Ada banyak jenisnya, tapi yang paling umum adalah nasi putih dan nasi cokelat. Di antara dua jenis itu, nasi putih adalah yang paling banyak dikonsumsi. Namun, bayak yang percaya bahwa nasi putih lebih rendah nutrisi dibandingkan nasi cokelat atau gandum utuh.

Dilansir dari Health.com, satu cangkir nasi putih yang dimasak mengandung lebih dari 200 kalori, sekitar 4 gram protein, dan 44 gram karbohidrat dengan kurang dari 1 gram serat. Itu setara dengan jumlah karbohidrat dalam sekitar tiga potong roti tawar. Kandungan vitamin dan mineral pada nasi putih terbilang rendah.

Dengan porsi yang sama, nasi putih hanya mengandung 19 mg magnesium sedangkan nasi cokelat 78 mg. Kandungan potasium dari nasi putih adalah 55 mg, sementara nasi cokelat 174 mg. Dibandingkan dengan gandum utuh, semua kandungan nutrisi nasi putih jauh lebih rendah.

Selain nutrisi yang rendah, beberapa penelitian mengaitkan konsumsi nasi putih dan diabetes tipe 2. Sebuah studi pada 2020 yang diterbitkan dalam Diabetes Care melihat data dari lebih dari 130 ribu orang di 21 negara. Para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi nasi putih yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian diabetes, meskipun mereka menunjukkan bahwa penelitian lain telah menarik kesimpulan berbeda tentang dampak nasi putih pada risiko diabetes.

Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa konsumsi nasi berlebih dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah makan yang bisa meningkatkan kadar insulin. Lama kelamaan, kadar insulin tinggi akan menguras sel-sel pankreas yang mengeluarkan insulin dan menyebabkan diabetes.

Meski disebut rendah nutrisi, ada cara yang lebih sehat menikmati nasi putih yaitu memasak dan kemudian mendinginkannya. Cara itu telah terbukti meningkatkan pembentukan zat yang disebut pati resisten. Pati resisten adalah jenis karbohidrat unik yang telah terbukti secara alami meningkatkan pembakaran lemak tubuh. Seperti serat, pati resisten tidak dapat dicerna atau diserap. Ketika mencapai usus besar, zat ini akan difermentasi sehingga memicu tubuh untuk membakar lemak.

Satu studi menganalisis kandungan pati resisten dari nasi putih yang baru dimasak, nasi putih yang dimasak didinginkan selama 10 jam, dan nasi putih yang dimasak didinginkan selama 24 jam dan kemudian dipanaskan kembali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses memasak meningkatkan kandungan pati resisten. Peneliti menilai konsumsi kedua jenis nasi dingin menghasilkan respons gula darah setelah makan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak. Jadi, jika memungkinkan, biarkan nasi putih mendingin hingga suhu kamar sebelum dimakan, atau dinginkan di lemari es sebelumnya.

Baca juga: Sering Dianggap Tak Sehat Ini 5 Alasan Menyukai Nasi Putih Menurut Ahli Diet

HEALTH.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

4 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

9 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

13 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kandungan Gizi Ketupat Setara dengan Nasi Putih?

24 hari lalu

Benarkah Kandungan Gizi Ketupat Setara dengan Nasi Putih?

Jika dibandingkan dengan nasi putih dengan porsi yang sama jumlah kalorinya ketupat ternyata lebih rendah.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

27 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

27 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya