Makanan Ini Bisa Bikin Si Kecil Mengalami Obesitas saat Dewasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 16 Juni 2021 17:10 WIB

Ilustrasi anak makan junk food. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang obesitas di Tanah Air makin meningkat. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan.

Banyak yang tidak tahu bahwa makanan yang sering dikonsumsi saat masa kanak-kanak ikut berkontribusi pada berat badan saat dewasa. Dilansir dari eatthis.com, penelitian baru menunjukkan bahwa makan jenis makanan tertentu saat masih kecil mungkin memiliki dampak seumur hidup bagi kesehatan.

Investigasi pada Juni 2021 yang diterbitkan di JAMA Pediatrics mempelajari 9.025 anak-anak Inggris yang berpartisipasi dalam Avon Longitudinal Study of Parents and Children (ALSPAC) antara 1 September 1998 dan 31 Oktober 2017, dimulai pada usia 7 dan berakhir pada usia 24. Selama periode waktu ini, peneliti melacak berat badan, lingkar pinggang, indeks massa lemak, dan indeks massa tubuh (BMI) anak-anak. Para peneliti kemudian menganalisis titik-titik data ini dan mempelajari buku harian makanan subjek selama periode tiga bulan setelah penelitian selesai.

Para peneliti menemukan bahwa makanan ultra-olahan (UPF), termasuk pizza beku, soda, roti kemasan, kue, dan makanan kemasan, meningkatkan risiko obesitas. Pada usia 24 tahun, mereka yang berada dalam kuintil konsumsi UPF tertinggi memiliki berat badan 3,7 kg (8,16 pon) lebih banyak, memiliki lingkar pinggang 3,1 cm lebih besar, lemak tubuh 1,5 persen lebih besar, dan rata-rata BMI 1,2 kg/m2 lebih tinggi.

Para peneliti mengatakan ketersediaan makanan berbiaya rendah dan siap pakai ini perlu diatur pemerintah.

“Kita sangat membutuhkan perubahan kebijakan yang efektif untuk memperbaiki keseimbangan, untuk melindungi kesehatan anak-anak dan mengurangi proporsi makanan ini dalam diet mereka," kata Christopher Millett, profesor kesehatan masyarakat National Institute for Health Research di Imperial College London dan salah satu penulis studi, dalam sebuah pernyataan.

"Salah satu hal utama yang kami temukan di sini adalah hubungan dosis-respons. Ini berarti bahwa bukan hanya anak-anak yang makan makanan ultra-olahan yang mengalami kenaikan berat badan terburuk, tetapi juga semakin banyak mereka makan, semakin buruk hasilnya," tambah rekan penulis Eszter Vamos, seorang dosen klinis senior dalam kedokteran kesehatan masyarakat di Imperial College London.

Advertising
Advertising

Jadi, orang tua perlu membantu anak-anak dengan gaya hidup yang lebih sehat dengan menjaga makanan olahan dalam diet mereka seminimal mungkin untuk menghindari obesitas.

Baca juga: Anak Kegemukan Berisiko Obesitas saat Dewasa, Ini Cara Mencegahnya

Berita terkait

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

1 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

5 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

6 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

7 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

7 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya