Alasan Mengapa Program Bayi Tabung Sebaiknya Dilakukan Sebelum Usia 35 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 13 Juni 2021 21:15 WIB

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) jadi pilihan pasangan yang mengalami masalah kesuburan saat ingin memiliki anak. Program ini bisa dijalani setelah pasangan melakukan usaha secara alami sampai tahun kedua pernikahan.

Namun, program bayi tabung tak selalu berhasil, tergantung kondisi kesehatan dan usia pasangan. Agar program bayi tabung tersebut memiliki peluang keberhasilan lebih besar, sebaiknya dilakukan dalam usia yang lebih muda, setidaknya ketika usia pernikahan sudah memasuki tahun kedua atau tahun ketiga tetapi belum diberi keturunan.

“Pasangan suami istri yang sudah melakukan hubungan seksual secara teratur selama 12 bulan tetapi belum membuahkan hasil, maka perlu melakukan pemeriksaan basic infertility. Dengan melakukan skrining sejak dini maka akan diketahui apakah ada masalah pada sperma atau sel telur,” ujar Managing Director Morula IVF Indonesia Ade Gustian Yuwono.

Program bayi tabung idealnya dilakukan ketika masih berusia di bawah 35 tahun. Tingkat keberhasilannya akan lebih besar karena saat itu jumlah sel telur dan kualitas sperma masih bagus.

Ketika pasangan sudah di atas 35 tahun, peluangnya akan lebih kecil. Bagaimana pun usia mempengaruhi tingginya keberhasilan program tersebut. Makin ditunda, peluang keberhasilan untuk mendapatkan keturunan melalui program bayi tabung akan makin kecil.

Berbeda dengan proses inseminasi buatan yang lebih sederhana, di mana sperma ditempatkan di dalam rahim dan pembuahan terjadi secara normal, IVF melibatkan penggabungan sel telur dan sperma di luar tubuh di laboratorium, menurut laman WebMD. Setelah embrio atau embrio terbentuk, mereka kemudian ditempatkan di dalam rahim.

President Director Morula IVF Indonesia Ivan Rizal Sini mengatakan klinik Morula memiliki teknologi bersertifikasi internasional setara dengan klinik bayi tabung di Asia Pasifik. Tingkat keberhasilan mencapai di atas 60 persen. Di Morula pasien tidak hanya mendapatkan layanan reproduksi, tetapi juga layanan holistik pendukung program kesuburan. Pasien juga dapat melakukan layanan konsultasi psikologi dan layanan akupuntur.

Baca juga: Tya Ariestya Ingin Program Bayi Tabung Lagi, Berharap Dapat Anak Perempuan

BISNIS.COM | WEBMD

Berita terkait

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

32 hari lalu

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?

Baca Selengkapnya

5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

48 hari lalu

5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

52 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

27 Februari 2024

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia, Sebabkan Radang Paru-paru hingga Turunkan Kualitas Sperma

16 Februari 2024

Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia, Sebabkan Radang Paru-paru hingga Turunkan Kualitas Sperma

Apa saja bahaya dari mikroplastik yang tanpa kita sadari masuk ke dalam tubuh dari lingkungan sekitar?

Baca Selengkapnya

Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju, Ginekolog Beri Saran Pengobatan

28 Januari 2024

Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju, Ginekolog Beri Saran Pengobatan

Ade berbagai penyebab infertilitas yang banyak terjadi di daerah maju. Ginekolog memberi penjelasan dan ragam pengobatan.

Baca Selengkapnya

Ada Masalah Kesuburan sampai Haid, Jangan Malu Periksa ke Ginekolog

13 November 2023

Ada Masalah Kesuburan sampai Haid, Jangan Malu Periksa ke Ginekolog

Mulai masalah gangguan kesuburan sampai infeksi terkait hubungan seksual, semua bisa dikonsultasikan. Tak perlu malu periksa ke ginekolog.

Baca Selengkapnya

4 Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Kesuburan Pria

12 November 2023

4 Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Kesuburan Pria

Makanan yang seimbang dan mengandung nutrisi kunci dapat meningkatkan kesuburan pria dan mendukung kualitas sperma yang baik.

Baca Selengkapnya

Benarkah Jenis Kelamin Bayi Dipengaruhi Gen Ayah?

11 Oktober 2023

Benarkah Jenis Kelamin Bayi Dipengaruhi Gen Ayah?

Sebagian besar faktor jenis kelamin bayi ditentukan oleh sperma ayah mana yang berhasil mencapai sel telur terlebih dulu.

Baca Selengkapnya