TEMPO.CO, Jakarta - Tya Ariestya ingin menjalani program bayi tabung lagi untuk mendapatkan anak ketiga. Kali ini, dia menginginkan anak perempuan.
"Rencananya mau program lagi supaya bisa anak ketiga, harapannya syukur-syukur dapat yang pakai bando," kata Tya sambil tertawa, saat Instagram Live dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dinda Derdameisya, Rabu, 6 Mei 2021.
Karena pandemi COVID-19, model dan aktris yang menikah dengan Irfan Ratinggang pada 2014 itu terpaksa menunda program hamilnya.
Tya sebelumnya menjalani program bayi tabung untuk mendapatkan kedua anaknya, Muhammad Kanaka Ratinggang, 4, dan Muhammad Kalundra Ratinggang, 2.
Tya menjalani program bayi tabung karena mengidap polycystic ovaries (PCO) atau kista pada ovarium. Kista merupakan kantung-kantung kecil berisi cairan. Aklibat masalah ini, Tya sering mangalami haid yang tidak teratur sejak sebelum menikah. Menurut dia, jarak antara periode menstruasi bisa sampai dua hingga tiga bulan.
Baca juga: Zaskia Sungkar dan 3 Selebriti yang Jalani Program Bayi Tabung
Kondisi PCO ini sudah diketahui sejak dia belum menikah. Itu sebabnya, dia dan calon suaminya saat itu sudah mulai berkonsultasi ke dokter kandungan. Karena tak terlalu mengganggu, dia disarankan menunggu sampai menikah untuk menjalani terapi kesuburan.
Setelah menikah, dia kembali ke dokter. Dia pun mulai menjalani terapi dengan obat-obatan, tetapi masih mencoba hamil dengan cara alami. Selama 1,5 tahun mencoba tapi gagal, Tya akhirnya memutuskan menjalani program bayi tabung.
Saat itu sebenarnya ada dua pilihan, inseminasi buatan dan bayi tabung. Namun, dengan kondisi Tya, tingkat keberhasilan inseminasi kemungkinan hanya 10 persen bahkan lebih kecil. Sementara program bayi tabung, dengan usia Tya yang masih di bawah 30 tahun, tingkat keberhasilannya mencapai 60 persen. Akhirnya memilih bayi tabung.
Program bayi tabung pertama, dia langsung berhasil. Saat itu dia menghasilkan empat embrio dan dimasukkan dua. Sisanya disimpan. Dia kembali menjalani program bayi tabung kedua setelah 1,5 tahun dengan embrio yang tersimpan, tapi gagal.
Tak sampai setahun, Tya dan suami kembali menjalani program bayi tabung dengan embrio baru. Kali ini mereka menghasilkan enam embrio, langsung dimasukkan dua. Tya pun sempat hamil kembar tapi yang satu lagi akhirnya hilang sendiri di usia kehamilan delapan minggu. Sementara satu lagi berkembang dengan baik dan lahirlah Kalundra.
Dari program bayi tabung ketiga ini, Tya masih memiliki embrio yang disimpan untuk program berikutnya. Ditanya Dokdin, sapaan dokter Dinda, tentang jenis kelamin embrio yang disimpan, Tya hanya tersenyum.
"Rahasia," kata Tya Ariestya yang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit karena demam berdarah.