Dokter Jelaskan Hubungan Pandemi COVID-19 dengan Siklus Menstruasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 6 Juni 2021 06:00 WIB

Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi seorang perempuan. Hal yang paling umum adalah stres dan kecemasan, PCOS, PCOD, endometriosis, dan masalah kesuburan lainnya. Apakah siklus menstruasi juga bisa dipengaruhi COVID-19?

Selama pandemi, dokter dan ginekolog mencatat lebih banyak kasus wanita dengan menstruasi yang tidak teratur. Pandemi COVID-19 telah menyebabkan tekanan psikologis yang luar biasa. Stres juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi.

Dilansir dari Pink Villa, Saroja Koppala, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan kesuburan di Nova IVF Fertility, India, menjelaskan bagaimana pandemi dapat mempengaruhi siklus menstruasi atau kesuburan.

Fungsi menstruasi yang normal pada wanita tergantung pada sekresi hormon dari hipotalamus, kelenjar pituitari, dan ovarium. Masalah yang muncul biasanya adanya dua siklus di bulan yang sama, memiliki periode yang lebih berat/ringan, menstruasi mereka berlangsung lebih lama, dan atau gejala premenstrual syndrome atau PMS semakin parah. Faktor-faktor yang mungkin tidak dapat dilihat bisa mempengaruhi menstruasi Anda.

Perempuan yang bekerja sekaligus mengurus rumah tangga memiliki tekanan yang lebih berat selama pandemi COVID-19. Mereka harus mengurus anak-anak, rumah tangga, dan pekerjaan mereka pada saat yang sama, apalagi jika tanpa bantuan siapa pun.

Kondisi ini berdampak pada kesehatan mental dan kesehatan menstruasi mereka juga. Mungkin tak banyak yang sepenuhnya memperhatikan efek buruknya, tapi otak mencatat informasi tersebut dan memahami bahwa lingkungan para ibu itu mungkin tidak aman.

Advertising
Advertising

Ada banyak stres dan kecemasan yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental wanita. Sistem respons stres wanita sangat kuat. Yang perlu Anda ketahui adalah bahwa stres jangka pendek tidak masalah, tubuh mungkin mengatasinya, tetapi stres kronis berbahaya bagi tubuh.

Baca juga: 9 Penyebab Menstruasi Datang Lebih Awal, Perubahan Rutinitas hingga Kontrasepsi

Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa stres menurunkan kesuburan pada wanita. Jadi, semakin tinggi stres maka semakin tinggi peluang kesulitan untuk hamil karena butuh kadar hormon yang tepat untuk pembuahan. Sementara, stres mempengaruhi hormon.

Hormon luteinizing (hormon yang membantu siklus menstruasi) dan stimulasi folikel dilepaskan oleh kelenjar pituitari yang ada di otak. Hormon-hormon ini menuju ovarium dan menunjukkan ovarium apa yang harus dilakukan. Namun, jika tubuh terlalu banyak bekerja, stres, atau cemas, sinyal dari otak ke ovarium salah.

Untuk mengatasi masalah kesuburan karena pandemi, Saroja Koppala, menyarankan melakukan yoga, olahraga, meditasi, dan mengendalikan pola makan. Yoga dapat membantu mengembalikan siklus normal karena membuat pikiran lebih tenang.

Meditasi dapat membantu tubuh untuk fokus dan melepaskan stres. Meluangkan waktu ini untuk diri sendiri dapat membantu melepaskan stres karena beban ekstra. Juga, mulailah makan lebih baik dan tingkatkan asupan air. Kendalikan diet dan kurangi makanan kemasan agar menstruasi kembali normal.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

12 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

2 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

7 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

7 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

10 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya