6 Tanda Tubuh Kekurangan Karbohidrat, Mudah Tersinggung hingga Sulit Tidur

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 29 Mei 2021 10:45 WIB

Ilustrasi perempuan lelah/kurang istirahat/mengantuk. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Karbohidrat mendapat citra yang buruk dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak diet keto populer. Sebab, nutrisi ini disebut salah satu penyebab kenaikan berat badan. Akibatnya, banyak yang tak ingin memakannya hingga akhirnya kekurangan karbohidrat.

Perlu diketahui bahwa ada dua jenis, karbohidrat sederhana seperti makanan yang dibuat dengan tepung putih atau gula tambahan serta kompleks seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Karbohidrat sederhana dicerna lebih cepat dan bisa menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih besar, sedangkan karbohidrat kompleks diserap lebih lambat dan umumnya memiliki efek yang lebih rendah pada kadar gula darah.

Karbohidrat sederhana adalah jenis yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, peradangan, kelelahan, perubahan suasana hati, dan penyakit kronis, kata ahli diet Nichole Dandrea-Russert, penulis The Fiber Effect: Stop Counting Calories and Start Counting Fiber for Better Health, kepada Livestrong.com.

Sebaliknya, karbohidrat kompleks yang tinggi serat dapat membantu manajemen berat badan, menurunkan peradangan dan meningkatkan kesehatan jangka panjang, katanya.

Itulah sebabnya menghindari karbohidrat mungkin memiliki efek hilir pada kesehatan dalam jangka panjang. Sebelum terjadi, kenali tanda bahwa tubuh kekurangan karbohidrat.

Advertising
Advertising

1. Pencernaan tidak lancar

Makanan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, buah-buahan dan sayuran (termasuk sayuran bertepung) menyediakan serat yang menjaga sistem pencernaan Anda tetap bergerak untuk menjaga pergerakan usus agar buang air besar lebih teratur.

"Kekurangan serat juga telah dikaitkan dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Faktanya, banyak ahli perawatan kesehatan merekomendasikan serat untuk mencegah atau meredakan gejala IBS," kata Dandrea-Russert.

Gejala IBS termasuk kram perut, kembung dan sembelit dan / atau diare, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional A.S.

2. Selalu kelaparan

Mungkin baru saja ngemil atau makan, tapi masih saja lapar. Ini mungkin tanda bahwa kamu butuh karbohidrat lebih.

"Kurang mengonsumsi karbohidrat dapat memicu hormon ghrelin lapar, sedangkan makanan seimbang dengan karbohidrat, protein dan lemak dapat membantu mengatur hormon lapar," kata Dandrea-Russert.

3. Sering ngemil malam hari

Ketika membatasi makan di siang hari, kamu mungkin menemukan bahwa tubuh menuntut apa yang tidak dia dapatkan di malam hari.

"Saya perhatikan dalam praktik saya bahwa ketika orang membatasi makanan kaya karbohidrat dengan banyak serat sepanjang hari, mereka tampaknya ngidam untuk makan di malam hari," kata Dandrea-Russert.

Baca juga: Hindari Makan Karbohidrat di Lima Waktu Ini jika Ingin Menurunkan Berat Badan

4. Mudah tersinggung

Mikrobioma usus, yang terdiri dari triliunan bakteri, sangat baik untuk kesehatan. Tak banyak yang menyadari bahwa mikrobioma juga berperan dalam mengatur neurotransmiter suasana hati seperti serotonin, dopamin dan GABA, kata Dandrea-Russert.

Karbohidrat kompleks merangsang produksi hormon serotonin yang membuat orang merasa nyaman, jadi juga mengatur suasana hati alami. Selain itu, membatasi kalori dan karbohidrat dapat memberi tekanan pada tubuh, yang berdampak negatif pada suasana hati.

5. Lelah fisik dan mental

Karbohidrat adalah salah satu sumber bahan bakar tubuh untuk tugas sehari-hari dan olahraga, kata Dandrea-Russert. Bukan hanya otot yang butuh energi, tapi juga otak. Jika gula darah terlalu rendah karena pola makan yang salah, dampaknya adalah sulit fokus dan berkonsentrasi, katanya. Pikiran akan dipenuhi rencana makan dan makanan. Itu adalah indikator yang kuat bahwa tubuh kehilangan sesuatu.

6. Sulit tidur

"Satu studi menemukan bahwa makan lebih sedikit serat, lebih banyak lemak jenuh dan lebih banyak gula dikaitkan dengan lebih ringan, kurang restoratif dan lebih banyak gangguan tidur," kata .

Menurut penelitian kecil diterbitkan Januari 2016 di Journal of Clinical Sleep Medicine, yang dikutip Dandrea-Russert, makan lebih sedikit serat, lebih banyak lemak jenuh dan lebih banyak gula dikaitkan dengan banyak gangguan tidur. Ini perlu diverifikasi dengan uji coba yang lebih besar. Namun, mengingat betapa pentingnya tidur untuk kesehatan yang baik, ini adalah salah satu manfaat penting dari makan cukup karbohidrat yang sehat.

Berita terkait

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

5 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

8 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

8 hari lalu

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

Sebuah laporan terbaru dari Korea Selatan mengungkapkan fitur sensor kesehatan penting yang dapat dimiliki Samsung Galaxy Watch 7.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

12 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

13 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

14 hari lalu

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.

Baca Selengkapnya

Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

15 hari lalu

Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

19 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya