Pengidap Kista Ovarium Tetap Bisa Hamil, Tapi Waspada Hal Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Jumat, 23 April 2021 16:30 WIB

Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy

TEMPO.CO, Jakarta - Kista ovarium sering kali dikhawatirkan mengganggu kesuburan. Namun, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Eka Hospital, M. Yusuf, mengatakan tidak ada kaitan antara kesuburan dan kista ovarium. Pengidap kista masih bisa hamil, bahkan punya anak banyak.

Kata dia, banyak tidaknya anak tergantung dari jumlah dan kualitas sel telur yang dimiliki seorang perempuan dan mampu pecah setiap bulannya, sehingga akan dibuahi sel sperma yang memiliki kualitas bagus.

"Yang dibutuhkan adalah sperma dengan kualitas premium," ujarnya dalam diskusi virtual, kemarin, Kamis, 22 April 2021.

Yusuf menyebut ada juga sperma dengan kualitas premium namun ketika ejakulasi, bukannya mengejar sel telur, mereka hanya diam.

"Jadi apakah seseorang dengan kista mungkin punya anak banyak? Mungkin saja karena kemungkinan cadangan sel telurnya juga tetap banyak," pungkas Yusuf.

Adapun menurut catatan medis ada dua kelompok besar kista. Pertama adalah kista ovarium fungsional yang tidak perlu dikhawatirkan karena bagian dari siklus menstruasi. Kedua yakni kista ovarium yang abnormal dan bisa memicu sel kanker.

Kista umumnya tak mengganggu masa awal kehamilan. Bayi di dalam kandungan penderita kista tetap dapat tumbuh dengan baik. Hal ini karena kehamilan terjadi di rahim, sementara kista munculnya di sini indung telur. "Artinya kehamilan akan tetap aman karena tidak dipengaruhi," ujarnya dalam diskusi virtual, kemarin.

Baca juga: Mengenal Kista Ovarium yang Sempat Diidap Aurel Hermansyah, Kini Sudah Hilang

Kendati demikian, Yusuf mengingatkan bahwa kista bisa berpengaruh akibat dari kehamilan yang semakin membesar. Ketika rahim semakin besar, kista akan mengikuti gravitasi sehingga lama kelamaan akan terpuntir atau istilah medisnya torsio. Kondisi ini akan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa pada ibu hamil.

Torsio merupakan salah satu kondisi gawat darurat yang harus ditangani cepat karena berpotensi mengakibatkan terputusnya aliran darah ke ovarium dan merusak jaringannya. Oleh karena itu, sejak pemeriksaan awal kehamilan, dokter akan menyampaikan risiko torsio bisa terjadi pada usia kehamilan 16 minggu ke atas.

"Kita akan sarankan untuk diangkat pada usia 18-22 minggu," jelasnya.

Oleh karena itu, Yusuf menyarankan bagi yang memiliki kista terutama yang berdiameter 6-8, segera melakukan operasi pengangkatan untuk menghindari terjadinya torsio bahkan pecahnya kista.

Dia juga membantah anggapan bahwa kista ovarium bisa keluar seiring dengan persalinan normal. Dia menuturkan bahwa ketika persalinan normal, serviks agak maju ke depan vagina, namun tidak sampai mengeluarkan rahim. "Hal yang sangat tidak mungkin kista keluar dari vagina," tegasnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

3 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

6 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

13 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

14 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

26 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

26 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

27 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

28 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya