4 Alasan Diet Tinggi Protein Tetap Bisa Bikin Berat Badan Naik

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 6 April 2021 13:45 WIB

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang percaya bahwa diet tinggi protein jadi kunci untuk menurunkan berat badan. Itu masuk akal karena protein dicerna lebih lambat daripada karbohidrat, jadi membantu merasa kenyang lebih lama. Makan cukup protein membantu kehilangan lebih sedikit otot saat menurunkan berat badan.

Namun, ada juga yang namanya terlalu banyak protein, yaitu ketika porsi nutrisi ini lebih dari 20 persen, terutama protein hewani. Menurut penelitian di jurnal Clinical Nutrition pada 2015, orang yang makan protein lebih dari 20 persen lebih mungkin mendapatkan kenaikan berat badan lebih dari 10 persen dibandingkan dengan orang yang makan protein kurang dari 15 persen porsinya. Ini artinya, protein juga masih bisa bikin berat badan naik. Kenapa?

Pakar diet Bonnie Taub-Dix, pencipta BetterThanDieting.com dan penulis Read It Before You Eat It mengatakan banyak orang yang belum paham bahwa protein juga masih memiliki kalori.

"Dan, tidak peduli berapa banyak protein yang kamu makan, mengonsumsi lebih banyak kalori per hari daripada yang dibakar akan selalu menyebabkan penambahan berat badan," tambah pakar diet lainnya, Emily Kyle.

Inilah empat cara diet tinggi protein dapat menggagalkan usaha penurunan berat badan, seperti dilansir dari Women's Health, Senin, 5 April 2021.

1. Makan terlalu banyak daging

Ribeye memang membuat orang merasa lebih kenyang, tapi itu juga banyak kalorinya. Setiap 10 ons steak mengandung 1.000 kalori.

“Kelebihan kalori itu tidak sampai ke bisep. Mereka berubah menjadi lemak,” kata Taub-Dix.

2. Kurang karbohidrat meningkatkan nafsu makan

Advertising
Advertising

Orang yang diet tinggi protein biasanya hanya makan sedikit karbohidrat. Dan ketika kekurangan karbihidrat, suasana hati mudah berubah dan membuat tubuh ngidam pati (karbohidrat kompleks) dan gula.

"Sumber bahan bakar pilihan otak adalah glukosa, atau karbohidrat," kata Kyle. Tapi ketika kekurangan glukosa, semua makanan penuh karbo jadi terlihat sangat lezat.

Baca juga: Diet Tinggi Protein Risikonya Sembelit, Diare, Bau Mulut dan Mudah Lelah

3. Tak cukup energi untuk olahraga

“Karbohidrat adalah sumber bahan bakar terbaik untuk aktivitas apa pun,” kata Taub-Dix. Ketika mengurangi karbohidrat agar bisa makan protein lebih banyak, maka akan muncul rasa lelah yang akhirnya membuat malas olahraga. Itu sangat tidak produktif untuk menurunkan berat badan.

“Ini adalah siklus yang berputar. Anda merasa lesu sehingga tidak berolahraga, dan Anda tidak berolahraga sehingga merasa lebih lesu," tambah Kyle.

4. Kurang serat

Serat menyerap cairan untuk membantu merasa lebih kenyang. Selain itu, serat menjaga saluran pencernaan dalam kondisi prima dengan memberi makan bakteri usus yang sehat. Banyak penelitian telah mengaitkan serat dengan penurunan berat badan.

Tetapi jika terlalu berfokus pada protein, Anda mungkin jadi mengurangi porsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, sumber utama nutrisi dan serat yang dapat membantu merasa lebih kenyang dengan lebih sedikit kalori.

“Jika makan terlalu banyak protein, Anda tidak merangsang pertumbuhan bakteri baik di usus,” kata Taub-Dix.

Setiap orang memiliki kebutuhan protein yang berbeda, tergantung pada ukuran dan tingkat aktivitas. Namun, angka kecukupan gizi untuk protein ditetapkan pada 0,8 gram berat badan.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

7 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

9 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

13 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

18 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

18 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

24 hari lalu

Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

26 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

26 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

28 hari lalu

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari

Baca Selengkapnya