Rambut Rontok Gejala Long Covid yang Sering Terjadi pada Wanita

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 26 Februari 2021 08:00 WIB

Sisa rambut rontok yang tertinggal di sisir.

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setahun telah berlalu sejak pandemi Covid-19 masuk ke dalam hidup kita dan mengganggunya dengan sekuat tenaga. Sekarang dengan banyak penelitian dan berbagai vaksin yang diluncurkan, ketakutan dan implikasi kerusakan yang disebabkan oleh virus mematikan itu masih ada di antara kita. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, beberapa penyintas Covid-19 telah melaporkan kerontokan rambut sebagai salah satu efek jangka panjang atau long covid.

Long Covid adalah istilah yang digunakan untuk menentukan gejala yang dihadapi oleh orang-orang dan efek virus corona pada berbagai individu selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah penyakit awal. Menurut National Institute for Health and Care Excellence (NICE), long covid berlangsung selama lebih dari 12 minggu. Namun, penelitian lain mengklaim bahwa gejala dapat berlangsung selama lebih dari delapan minggu untuk menjadi long covid.

Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS), satu dari lima pasien virus korona menunjukkan gejala selama lima minggu atau lebih. Sebuah studi lanset baru-baru ini mengklaim bahwa orang yang selamat dari Covid-19 menghadapi gejala bahkan setelah enam bulan pemulihan, di mana rambut rontok menjadi sumber perhatian utama.

Meskipun alopecia atau rambut rontok mungkin merupakan masalah umum dan umum yang dihadapi oleh banyak orang di seluruh dunia karena berbagai alasan, temuan baru-baru ini menunjukkan bahwa itu bisa menjadi gejala virus corona.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet, seperempat penyintas Covid-19 mengeluhkan rambut rontok sebagai efek samping utamanya. Para peneliti yang melakukan penelitian mengevaluasi 1.655 pasien yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, Cina, di mana 359 orang atau 22 persen pernah mengalami kerontokan rambut enam bulan setelah dipulangkan. Penelitian tersebut kemudian menjelaskan bahwa rambut rontok lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.

Baca juga: Mengenal Dua Jenis Rambut Rontok, Begini Langkah Sederhana Merawatnya

Advertising
Advertising

Selain rambut rontok, temuan penelitian juga melaporkan prevalensi gejala seperti kelelahan atau kelemahan otot, kesulitan tidur, dan kecemasan atau depresi. "Pasien yang sakit parah selama tinggal di rumah sakit memiliki gangguan kapasitas difusi paru yang lebih parah dan manifestasi pencitraan dada yang abnormal, dan merupakan populasi target utama untuk intervensi pemulihan jangka panjang," menurut laporan itu.

Sementara gejala long covid rambut rontok dilaporkan pada 22 pasien, 26 pasienmengeluhkan kesulitan tidur dan kecemasan serta depresi dilaporkan pada 23 persen pasien.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

4 hari lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya