Dokter Jelaskan Cara Pakai Masker Ganda untuk Cegah Penularan COVID-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 11 Februari 2021 17:28 WIB

Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar penyakit menular Anthony Fauci kerap menggunakan dua masker sekaligus untuk mencegah penularan COVID-19. Meskipun belum banyak data ilmiah yang menunjang, dia mengatakan bahwa dua lapis mungkin lebih efektif dibandingkan dengan satu lapis masker.

Masuk akal mengapa masker ganda lebih baik daripada satu, kata dokter penyakit menular Stanford, Aruna Subramanian. "Semakin banyak lapisan yang Anda pakai, semakin baik perlindungan terhadap tetesan keluar yang dan tetesan masuk," kata dia, seperti dikutip Pop Sugar, Rabu, 10 Januari 2021.

Namun, seperti halnya memilih masker, memakai masker ganda juga perlu hati-hati agar efektif memberi perlindungan optimal. Pastikan dua masker itu pas menutupi mulut dan hidung.

Jika memungkinkan, kenakan masker bedah sebagai lapisan pertama, lalu tambahkan masker kain di atasnya, kata Subramanian. Masker kain akan membantu menahan masker di tempatnya.

“Seringkali ketika Anda hanya memakai satu lapisan, makser jatuh di bawah hidung,” kata dia.

Masker kain biasanya lebih mudah dikencangkan, jadi melapisinya di atas masker bedah akan membuatnya lebih aman. Jadi, bukan malah masker kain di dalam lalu masker bedah di luar.

"Ini semua tentang menjaga posisi masker dan memiliki setidaknya dua lapisan di sana yang menangkap tetesan," kata Subramanian.

Masker tempo: Pakai 2 Masker untuk Cegah Covid-19, Ahli Jelaskan Waktu yang Tepat Memakainya

Selain menggunakan dua masker, kini banyak juga orang yang memilih masker N95. Masker ini sebenarnya hanya direkomendasikan untuk profesional medis, tetapi jika memilikinya, Subramanian merekomendasikan untuk mengenakannya di bawah masker bedah.

Selain memakai masker dengan benar, memilih masker kain dengan tiga lapis juga penting. Idenya sama, semakin banyak lapisan yang menghalangi, semakin banyak tetesan pernapasan yang jadi jalan utama penularan COVID-19 akan diblokir sebelum kena orang lain, atau sebaliknya.

Mengapa memakai masker dua lapis penting? Menurut penelitian di Cell, setidaknya 90 persen partikel berukuran SARS-COV-2 diblokir oleh penyamaran ganda. Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya satu masker kain yang pas dapat mencegah partikel pernapasan dalam bersin atau batuk bergerak lebih dari 2,5 inci atau sekitar 6 sentimeter dari wajah. Sementara jika tidak ditutup bisa menyebar hingga 8 kaki atau sekitar 2,4 meter.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya