Tiga Alasan Orang yang Sudah Vaksin Masih Bisa Terkena COVID-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 4 Februari 2021 14:15 WIB

Ilustrasi vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi jadi salah satu cara untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunitas terhadap COVID-19. Namun, bukan berarti orang yang sudah mendapatkan vaksin akan benar-benar kebal dari penyakit tersebut. Masih ada kemungkinan mereka tertular SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Itu sebabnya, sebaiknya orang tersebut tetap menjalankan protokol kesehatan 5-M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Kenapa masih bisa tertular? Ada tiga penyebab utama orang yang sudah vaksin masih bisa tertular. Pertama, karena tak ada vaksin di dunia ini, baik vaksin COVID-19 atau lainnya, yang bisa membentuk antibodi hingga 100 persen, kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi Profesor Iris Rengganis.

“Sudah dua kali vaksin dan antibodi sudah terbentuk, tetap bisa kena karena pembentukan antibodi nggak ada yang sempurna. Jadi protokol kesehatan tetap harus dijalankan,” kata dia dalam Webinar World Cancer Day 2021 Vaksin COVID-19 dan Kanker bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia, Kamis, 4 Februari 2021.

Kedua, bisa jadi orang tersebut tertular di antara vaksin pertama dengan vaksin kedua. Profesor Tjandra Yoga Aditama, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi paru, saat vaksin pertama tingkat antibodi yang terbentuk belum optimal. Jadi masih rentan tertular jika tidak menjalankan protokol kesehatan.

Ketiga, masalah waktu. “Misalnya ada orang tertular tanggal 1 gara-gara makan-makan, kemudian tanggal 4 divaksin, dan tanggal 6 positif. Maka dia positif bukan karena vaksin tanggal 4, tapi karena tanggal 1 dia makan-makan tidak pakai masker,” kata Prof Tjandra.

Baca juga: Disuntik Vaksin COVID-19, Dokter Reisa: Saya Lega Sekali Tidak Ada Rasa Sakit

Selain tiga hal itu, ada pula karena efikasi vaksin. Prof Tjandra mengungkap penelitian dalam jurnal, ada dua kelompok orang, sekelompok dikasih vaksin dan sekelompok dikasih placebo. Kemudian hanya yang ada keluhan diperiksa PCR.

“Jadi tidak semua orang diperiksa PCR, jadi mungkin saja ada yang sudah positif tapi OTG (orang tanpa gejala) tidak masuk hitungan efikasi,” kata Prof Tjandra.

Meski masih ada kemungkinan terkena COVID-19 setelah divaksin, baik Prof Iris maupun Prof Tjandra mengatakan saat ini tak ada pilihan lain untuk mencegah penularan COVID-19. Semua orang harus divaksin dan tetap menjalankan protokol kesehatan 5-M setelahnya.




Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

23 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya