5 Cara Mengendalikan Emosi saat Liburan Tak Sesuai Ekspektasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 22 Desember 2020 17:10 WIB

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menantikan masa liburan akhir tahun. Namun di tengah pandemi Covid-19 tentu kondisinya akan berbeda. Beberapa harus membatalkan agenda liburan, dan yang lainnya tetap berlibur meski dengan aturan protokol kesehatan yang ketat.

Liburan saat ini tentu sangat. Ada peningkatan frustrasi dan kekesalan dengan orang yang Anda cintai setelah berbulan-bulan terkurung di dalam. Melansir laman Your Tango, ada cara untuk mengelola perasaan tersebut, dan saran ini dapat membantu Anda merasa lebih terkendali selama musim liburan ini.

Berikut 5 cara mengendalikan amarah saat liburan, sehingga Anda bisa memberi ruang untuk lebih banyak kegembiraan dan apresiasi

1. Ciptakan ekspektasi yang realistis
Khususnya tahun ini, tidak apa-apa untuk tidak mendekorasi seperti biasanya dan membiarkan diri Anda bebas dari kewajiban. Lebih fokus pada waktu berkualitas untuk berhubungan dengan keluarga - mainkan lebih banyak permainan papan dan, mungkin, ajak kakek-nenek menggunakan Zoom saat Anda bermain game dengan anak-anak.

Anda bisa memulai tradisi baru yang bermakna, seperti melakukan satu hal baik sehari untuk anggota keluarga. Ini bisa sesederhana mengirimi mereka kutipan atau mengomunikasikan atribut yang Anda hargai tentang mereka.

2. Tetapkan batasan
Identifikasi apa yang Anda rasa nyaman dan juga apa yang tidak Anda sukai selama liburan dan pandemi. Jika keluarga Anda masih ingin mengadakan pertemuan besar dan Anda tidak nyaman dengan itu, tidak apa-apa untuk menegaskan kebutuhan Anda dan tolak.

Advertising
Advertising

Memperjelas tentang apa yang ingin Anda lihat untuk diri sendiri dan keluarga Anda selama liburan membantu memperjelas batasan. Dengan mengkomunikasikan secara jelas dengan anggota keluarga lain batasan Anda - dan juga apa yang ingin Anda lakukan - bisa sangat membantu dalam menciptakan lebih banyak harmoni dengan orang lain.

3. Identifikasi pemicu Anda dalam situasi liburan tertentu.
Renungkan liburan sebelumnya dan lihat apakah Anda dapat menemukan situasi apa pun yang secara konsisten membuat Anda marah dan menyebabkan Anda kehilangan kendali atau menyerang anggota keluarga. Bagi beberapa keluarga, ini bisa menjadi sesuatu seperti mendekorasi pohon Natal. Jika Anda mengetahui pemicu ini sebelumnya, bicarakan hal itu sebagai keluarga dan buat rencana agar semuanya bisa berjalan lebih lancar tahun ini.

Mungkin perkelahian selalu terjadi antara dua anggota keluarga, jadi meminta mereka duduk terpisah atau menetapkan aturan seperti tidak berbicara politik akan menghasilkan keajaiban di musim liburan ini. Dan jika satu aktivitas tertentu memiliki kebiasaan menimbulkan konflik, tolak aktivitas tersebut dan berusahalah untuk terlibat dengan keluarga melalui aktivitas yang berbeda atau ciptakan tradisi baru - seperti menyanyikan lagu pujian atau bahkan menonton acara spesial Natal di televisi.

4. Ingatlah bahwa liburan adalah saat yang emosional.
Liburan membawa banyak kenangan, baik dan buruk dalam keluarga. Sadarilah bahwa kita mungkin lebih emosional saat ini daripada yang lain. Biarkan diri Anda merenungkan perasaan Anda dengan tenang. Coba beri label apa yang Anda rasakan. Perhatikan dan terima perasaan itu sebelum mengalihkan fokus Anda.

Yang penting adalah Anda tidak mencoba mengubah atau mengambil tindakan dengan perasaan - Anda hanya menerimanya. Seringkali kita bereaksi dan merasakan saat merespon emosi yang mengganggu, namun pada musim liburan kali ini, cobalah untuk menerima dan mengamati saja.

5. Perkuat keluarga dan kebersamaan Anda sepanjang musim.
Fokus pada kekuatan orang yang Anda cintai daripada kekurangannya. Ini bisa menjadi tugas yang sulit, tetapi cobalah untuk fokus pada apa yang mereka lakukan dengan benar. Jika pasangan Anda dapat mengontrol, biarkan dia membuat daftar makanan terlebih dahulu atau beri dia pekerjaan yang membuatnya bersinar.

Setiap hari, ucapkan satu hal positif yang Anda hargai seperti "Saya suka betapa teraturnya Anda dan cara Anda memastikan semuanya baik-baik saja untuk keluarga kita." Rencanakan malam keluarga mingguan, seperti menonton film bersama dan mendiskusikannya setelah itu, bermain monopoli, atau bahkan mencoba bermain video game bersama.

Berfokus pada kekuatan anggota keluarga daripada kelemahan membangun ikatan dan koneksi positif, alih-alih menciptakan perselisihan. Liburan bisa menjadi sangat menantang, karena ekspektasi dapat meningkat dan rasa sakit lama dapat muncul kembali. Dengan mengingat tip-tip ini dapat membantu meminimalkan beberapa pertengkaran dan frustrasi yang dapat dialami keluarga.

Berita terkait

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

3 jam lalu

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

Ada kalanya saat liburan tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya masalah akomodasi tapi juga masalah kesehatan. Simak tips berikut ini

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

4 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

4 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

6 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

6 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

6 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

7 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

8 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya