Risiko Kehamilan Lebih dari 42 Minggu bagi Ibu dan Janin

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Kamis, 15 Oktober 2020 09:46 WIB

Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan wanita melahirkan di usia kehamilan 37 hingga 42 minggu. Namun, ada juga ibu yang usia kehamilannya mencapai 42 minggu tapi belum juga melahirkan. Kondisi ini disebut dengan prolonged pregnancy atau kehamilan lewat bulan.

Prolonged pregnancy dialami sekitar 5-10 persen kehamilan. Kehamilan lewat bulan ini juga dikaitkan dengan berbagai risiko komplikasi yang dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin yang dikandungnya.

Selain melewati hari perkiraan lahir (HPL), berikut adalah tanda kehamilan lewat bulan yang harus Anda perhatikan. Tanda tersebut antara lain belum ada kontraksi saat hamil 42 minggu dan gerakan janin berkurang.

Volume air ketuban juga berkurang sehingga menyebabkan penurunan ukuran rahim. Saat ketuban pecah, akan terlihat keruh karena adanya mekonium atau kotoran pertama bayi.

Selain itu, bayi yang dilahirkan dari kehamilan ini akan menunjukkan tanda-tanda berupa kulit yang mengendur, bersisik, dan kering; jumlah lemak subkutan yang lebih rendah dan massa jaringan lunak yang berkurang; serta kuku jari tangan dan kaki yang lebih panjang dan berwarna kuning karena mekonium.

Advertising
Advertising

Prolonged pregnancy memiliki risiko yang berbahaya bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Berikut adalah risiko pada ibu hamil dan bayinya.

1. Risiko pada ibu hamil

- Proses persalinan lebih lama
- Kelahiran dengan bantuan vakum (forsep)
- Robek atau cedera vagina
- Infeksi, komplikasi luka, dan pendarahan setelah melahirkan.

2. Risiko pada janin atau bayi baru lahir

- Lahir mati dan kematian pada tahun pertama kehidupan bayi
- Masalah plasenta
- Cairan ketuban berkurang
- Pertambahan berat badan bayi berhenti atau bahkan malah menurun
- Cedera lahir jika janin berukuran besar
- Janin menghirup cairan yang mengandung feses pertama (aspirasi mekonium)
- Gula darah rendah (hipoglikemia) karena simpanan glukosa bayi terlalu sedikit.

Penyebab pasti prolonged pregnancy tidak diketahui. Namun, faktor genetik bisa mempengaruhi risikonya. Selain itu, Anda juga lebih mungkin mengalami kehamilan lewat 9 bulan jika memiliki beberapa kondisi ini, termasuk hamil bayi pertama, riwayat kehamilan sebelumnya yang melewati 42 minggu, kelebihan berat badan atau obesitas, dan ibu berusia lanjut.

SEHATQ

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

4 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

7 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

14 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

16 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

24 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

27 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

27 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

28 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

29 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya