Perawatan Paliatif Pasien Kanker Payudara Tak Hanya untuk Stadium Akhir

Editor

Mila Novita

Selasa, 6 Oktober 2020 21:35 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker payudara kadang kala membutuhkan perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Namun, perawatan ini kerap mendapatkan stigma negatif. Ada anggapan bahwa perawatan ini hanya untuk pasien yang akan meninggal.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Instalasi Paliatif Rumah Sakit Kanker Dharmais, Maria Witjaksono. Ia menegaskan, kenyataannya perawatan tersebut tidak untuk pasien yang akan meninggal.

"Justru perawatan paliatif dibutuhkan sejak awal. Bahkan ketika sel kanker itu belum ganas," kata Maria melalui siaran pers dalam rangka Bulan Kanker Payudara Yayasan Kanker Payudara Indonesia yang diterima Tempo.co, Senin, 5 Oktober 2020.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut menyontohkan, pada kondisi pasien belum didiagnosis kanker payudara, sementara dicurigai bahwa itu adalah kanker payudara stadium lanjut, maka pasien membutuhkan perawatan paliatif.

"Untuk apa? Yang utama bagaimana mereka bebas dari gejala yang sedang atau akan mereka rasakan," terang dokter Maria.

Advertising
Advertising

Adapun bagi mereka yang baru didiagnosis kanker payudara, maka bukan hal yang mudah untuk menerima penyakit tersebut begitu saja. Maka perawatan paliatif bermanfaat bagi pasien untuk mengerti tentang penyakitnya.

"Pasien bisa menerima penyakitnya dengan baik, dengan demikian pasien bisa kita ajak untuk berdiskusi mengenai pengobatan apa yang terbaik untuk pasien tersebut," lanjutnya.

Selain stigma negatif, perawatan paliatif juga sulit dilakukan akibat kurang tepatnya respons keluarga. Maria menjelaskan, ada banyak keluarga yang tetap memaksakan pengobatan ketika dokter menyatakan bahwa sudah tidak ada lagi pengobatan bagi pasien yang menderita kanker stadium lanjut.

Di saat seperti ini, dikatakan Maria, perawatan paliatif sebetulnya akan sangat bermanfaat. Karena justru saat-saat seperti ini perawatan ini dilakukan untuk pasien yang bisa dikatakan sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif.

Usaha tersebut lebih penting daripada memaksakan diri untuk melakukan tindakan yang dokter sendiri sudah tidak dapat lagi dilakukan.

Selain karena hasilnya tidak akan lebih baik, tambah Maria, memaksakan pengobatan dalam kondisi tersebut juga akan membuat pasien kehilangan waktunya untuk bisa bersama dengan keluarga.

"Dengan tidak dilakukan tindakan yang invasif, pasien bisa memiliki harapan hidup yang lebih panjang," kata dia.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

14 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya