Awas, 3 Risiko Olahraga High Impact Mengintai dari Nyeri Hingga Peradangan

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 14 September 2020 06:25 WIB

Ilustrasi gerakan squat. Unsplash.com/Gesina Kunkel

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu jenis olahraga yang efektif untuk membakat banyak kalori adalah olahraga high impact. Jenis olahaga ini membuat detak jantung lebih mudah meningkat, mengharuskan untuk melakukan lompatan atau hentakan pada setiap gerakan sehingga Anda akan mengeluarkan banyak keringat.

Salah satu contoh olahraga high impact yang selama ini paling umum dan sering dilakukan oleh orang-orang adalah lari. Selain lari, Anda juga dapat mencoba beberapa macam olahraga high impact lain seperti lompat tali, lompat jauh, lompat katak, jogging di tempat, squat, jumping jack, dan plyo jacks.

Olahraga high impact mampu membakar banyak kalori dan energi dalam waktu singkat, sehingga sering dilakukan untuk menurunkan berat badan. Tak hanya itu, beberapa manfaat lainya adalah untuk mempersiapkan diri jelang kompetisi dan mendapatkan kondisi tubuh yang prima dalam waktu yang lebih singkat. Olahraga ini dapat mengoptimalkan kestabilan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh Anda.

Tidak hanya itu, jenis olahraga ini juga membantu memperkuat organ tubuh Anda seperti paru-paru serta jantung. Bahkan menurut penelitian, olahraga high impact memberikan dampak positif bagi tulang Anda. Meski pada awalnya akan mengalami kelelahan karena jenis olahraga ini, secara perlahan tulang akan menguat.

Namun di balik manfaat yang diberikan, melakukan olahraga high impact juga berisiko bagi sebagian orang, khususnya yang mempunyai kondisi-kondisi tertentu. Jenis olahraga ini tidak jarang menyebabkan masalah pada lutut, pinggul, dan tulang kering.

Berikut risiko olahraga high impact berdasarkan tingkat keparahan yang ditimbulkan

Advertising
Advertising

1. Nyeri pada lutut

Timbulnya rasa nyeri pada lutut biasa disebabkan karena lutut harus menahan beban tubuh ketika melakukan olahraga high impact. Selain itu, rasa nyeri ini bisa juga jadi gejala atau pertanda dari kondisi lain karena sendi lutut sangatlah kompleks.

2. Stress fracture

Kondisi ini merupakan cedera yang mungkin bisa terjadi ketika melakukan olahraga high impact seperti lari atau basket. Stress fracture adalah retakan kecil pada tulang yang muncul saat otot terlalu banyak bekerja dan membuat kaki tidak mempunyai kekuatan ketika terjadi hentakan. Penting untuk mencari pertolongan medis jika mengalaminya karena dapat menjadi indikasi patang tulang.

3. Iliotibial Band Syndrome (ITBS)

Cedera ini terjadi karena adanya peradangan pada tendon yang menghubungkan lutut ke pinggul (pita iliotibial). Rasa sakit akibat Iliotibial Band Syndrome digambarkan sebagai rasa nyeri yang menusuk pada bagian luar lutut. Kondisi ini biasa terjadi saat Anda berlari ketika turun bukit atau meningkatkan intensitas latihan terlalu cepat. Aktivitas ini memberi tekanan pada bagian luar lutut dan membuat peradangan pada pita iliotibial dan tulang paha.

Untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan, Anda bisa melakukan sejumlah cara, salah satunya dengan tidak melakukan jenis olahraga ini secara berlebihan. Cobalah meningkatkan intensitas latihan secara perlahan supaya tubuh dapat beradaptasi. Kombinasikan dengan olahraga lain, misalnya Anda dapat mengganti olahraga lari dengan menggunakan sepeda statis secara bergantian. Di sisi lain, Anda juga harus menjaga asupan makanan yang masuk dalam tubuh dan menggunakan sepatu yang tepat.

SEHATQ

Berita terkait

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

2 hari lalu

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

Asam urat dapat ditangani secara sederhana dengan pengobatan rumahan. Berikut 7 cara yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

10 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

16 hari lalu

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

18 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

21 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

25 hari lalu

Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan.

Baca Selengkapnya