Minum Air Es Bikin Migrain Tambah Parah, Ini 4 Bahaya Lainnya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Kamis, 20 Agustus 2020 10:59 WIB

Ilustrasi segelas air es. Freepik.com/Master1305

TEMPO.CO, Jakarta - Saat cuaca panas, tentu sangat menyegarkan menenggak segelas air es. Namun perlu diingat, berbagai riset telah membuktikan bahwa bahaya minum air es bukanlah sekadar mitos belaka.

Meski begitu, air es tidak selamanya berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, sebuah penelitian dengan melibatkan 45 pria aktif yang secara fisik menemukan bahwa minum air dingin selama berolahraga dapat membantu mengurangi kenaikan inti tubuh. Ditambah lagi, minum air es selama berolahraga dianggap bisa mencegah suhu tubuh memanas, sehingga hasil sesi latihan akan lebih maksimal. Riset lainnya juga membuktikan, atlet sepeda yang meminum air dingin mengalami peningkatkan performa. Namun perlu diingat, air dingin yang diminum memiliki tambahan aroma mentol.

Selain melancarkan pencernaan, minum air es dipercaya mampu membantu Anda meraih berat badan ideal. Tidak hanya itu, air dingin juga dipercaya bisa membantu tubuh membakar kalori lebih banyak. Namun ingat, minum air putih saja tidak bisa menurunkan berat badan begitu saja. Berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan sehat tetap diperlukan untuk meraih berat badan ideal.

Sebelum menenggak air es dalam gelas yang sudah ada di tangan Anda, perhatikan dulu berbagai macam bahaya minum es ini

1. Memperparah migrain

Advertising
Advertising

Sakit kepala sebelah alias migrain ternyata dapat diperparah oleh air es. Riset membuktikan, minum air es dapat memicu sakit kepala sebelah pada penderita migrain. Karenanya, jika Anda menderita migrain, hindarilah air es sebisa mungkin untuk menghambat datangnya sakit kepala sebelah yang lebih parah.

2. Memperburuk kondisi akalasia

Akalasia adalah kondisi yang ditandai dengan terganggunya fungsi tubuh dalam menelan makanan lewat kerongkongan. Kondisi medis ini dapat memunculkan rasa nyeri yang cukup mengganggu. Ditambah lagi, sebuah penelitian juga membuktikan bahwa minum air es dapat memperburuk gangguan ini. Bahkan, gejala nyerinya pun akan semakin terasa setelah mengonsumsi air dingin.Apabila mengalami penyakit akalasia ataupun kondisi medis yang berdampak pada kerongkongan, Anda disarankan untuk minum air hangat. Sebab, sebuah riset membuktikan bahwa air hangat dapat membantu meredakan gejalanya.

3. Memicu ketidakstabilan tubuh

Dalam dunia pengobatan Tiongkok kuno, minum air es dipercaya dapat mengakibatkan ketidakstabilan tubuh. Itulah sebabnya banyak hidangan khas negeri tersebut yang disajikan dengan minuman hangat, bukan air dingin. Namun klaim ini belum dibuktikan oleh penelitian ilmiah, sehingga tak dapat dipercaya sepenuhnya.

4. Membuat radang tenggorokan

Beberapa orang percaya bahwa bahaya minum air es ataupun makanan dingin lainnya dapat membuat tenggorokan terasa sakit atau meradang. Namun anggapan ini tidak diperkuat dengan bukti kuat, sehingga tak boleh “ditelan” mentah-mentah. Meski begitu, berbagai bahaya minum air es di atas tetap harus menjadi perhatian, khususnya jika Anda memiliki riwayat migrain atau penyakit yang berdampak pada kerongkongan seperti akasia.

5. Mengentalkan ingus

Pernah mendapatkan saran untuk tidak minum air es saat sedang pilek? Saran itu ada benarnya. Sebab berdasarkan temuan sebuah riset, sebanyak 15 partisipan yang minum air es mengalami pengentalan ingus atau lendir di dalam hidung. Akibatnya, ingus jadi sulit melewati saluran pernapasan untuk dikeluarkan.Sebagai perbandingan, para peneliti juga menemukan bahwa air hangat dapat membuat napas lebih “plong”. Jika Anda sedang pilek, hindarilah air es dan sebaiknya minumlah air hangat atau mengonsumsi sup hangat.

SEHATQ

Berita terkait

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

9 hari lalu

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

Penderita Fibrilasi Atrium, gangguan irama jantung, memiliki peningkatan risiko stroke 500 persen dan peningkatan risiko gagal jantung 300 persen.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

10 hari lalu

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

11 hari lalu

Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

Dysphonia adalah kondisi di mana suara seseorang terdengar kasar, serak, tegang, atau terengah-engah. Ini bisa memengaruhi kemampuan berbicara jelas.

Baca Selengkapnya

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

28 hari lalu

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

35 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

48 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

58 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

8 Macam Sakit Kepala Paling Umum, Pemicu dan Pengobatannya

59 hari lalu

8 Macam Sakit Kepala Paling Umum, Pemicu dan Pengobatannya

Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala dengan penyebab mulai dari stres, otot tegang, sampai perubahan hormon. Berikut yang paling umum dialami orang.

Baca Selengkapnya

Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Kepala Sebelah Kiri

26 Februari 2024

Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Kepala Sebelah Kiri

Penyebab sakit kepala sebelah kiri di antaranya migrain hingga sakit kepala kluster.

Baca Selengkapnya