TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda membuat keputusan untuk berkencan kembali usai dikhianati bukan hal yang mudah. Rasa sakit hati dan pengkhianatan yang Anda alami dapat meninggalkan luka yang abadi. Ada beberapa tingkat kerentanan dan kepercayaan untuk terbuka terhadap hubungan yang baru. Untungnya, ada cara untuk mengatasi ini dan meninggalkan sebagian dari rasa sakit dan ketakutan itu sehingga Anda dapat memasuki kembali dunia kencan dengan optimisme dan hati yang terbuka.

Pertama-tama, jangan terlalu keras pada diri sendiri jika Anda berjuang untuk melepaskan masa lalu. Anda telah melalui pengalaman traumatis, jadi itulah yang diharapkan. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Carla Marie Manly, psikolog klinis dan penulis Joy From Fear, pengkhianatan semacam ini dapat berdampak besar pada jiwa Anda. "Saat seseorang bersiap untuk berkencan lagi, penting untuk memproses dan menyembuhkan secara mendalam dari pengkhianatan. Jika tidak, efek negatif dari pengkhianatan - yang sering kali berupa ketidakpercayaan, kecemasan, ketakutan untuk terikat, dan keraguan - cenderung menghalangi menciptakan hubungan baru yang sukses," katanya kepada Elite Daily.

Sementara, psikoterapis berlisensi Dr. Laurel Steinberg mengatakan ada ketakutan bahwa Anda akan dikhianati lagi masa depan. Namun, Anda tidak perlu merasa seperti ini selamanya. "Ini dapat diatasi dengan memutuskan untuk tidak membuat diri Anda terlalu rentan secara emosional sampai Anda benar-benar memahami integritas pasangan masa depan. Selain itu, dengan mengakui bahwa setiap orang berbeda dan berhak mendapatkan kesempatan yang adil - Anda tidak akan menghukum calon pasangan dengan kesalahan mantan pacar," jelas Dr. Steinberg.

Jika Anda merasa siap untuk berkencan berikut ini saran para ahli

1. Masih ada orang baik di luar sana

Saat dikhianati oleh seseorang yang Anda cintai, Anda mungkin merasa seolah-olah tidak akan pernah bisa percaya lagi. Lagi pula, jika mereka tidak setia, tidak ada yang bisa dipercaya. Dr. Steinberg meyakinkan bahwa bukan itu masalahnya, betapapun sebenarnya rasanya. Inilah mengapa dia mengatakan untuk mengingat untuk mengatakan pada diri sendiri: "Dengan berkencan lagi, saya bisa bertemu seseorang yang luar biasa yang akan memperlakukan saya dengan baik."

2. Selingkuh mengatakan segalanya tentang mantan pacar bukan Anda
Ketika seseorang tidak setia, mudah untuk menginternalisasinya dan merasa seolah-olah itu adalah sesuatu yang Anda lakukan (atau tidak lakukan) yang menyebabkan mereka selingkuh. Dr. Steinberg menyarankan untuk tidak jatuh ke dalam perangkap mental dan emosional itu. “Cobalah untuk tidak menerima perselingkuhan secara begitu pribadi - perilaku tersebut adalah cerminan dari orang yang selingkuh, bukan orang yang diselingkuhi (cheatee), orang baik yang pantas mendapatkan hal-hal baik di masa depan,” jelasnya.

Namun, itu tidak berarti Anda tidak bisa belajar dari pengalaman tersebut. “Penting untuk melihat hubungan sebelumnya untuk tanda-tanda peringatan dan peluang pertumbuhan. Ingatlah bahwa perselingkuhan pasangan bukanlah kesalahan Anda, "kata Dr. Manly. “Setiap pasangan bertanggung jawab untuk menjaga komitmen mereka dalam suatu hubungan. Meskipun pengkhianat mungkin telah mencoba menyalahkan situasi pada pengkhianatan, tidak pernah ada alasan untuk mengkhianati pasangan. "

3. Anda pantas mendapatkan kebahagiaan

Merusak hati dan kepercayaan Anda karena perselingkuhan bisa menjadi pukulan bagi harga diri Anda, tetapi jangan pernah lupa bahwa Anda pantas mendapatkan kebahagiaan dan cinta dalam hidup Anda. Inilah mengapa Dr. Manly mengatakan bahwa, ketika Anda merasa sedih, Anda harus mengingatkan diri sendiri bahwa "hidup adalah roda yang berputar dan ada giliran [Anda] untuk mewujudkan sesuatu yang baik".

4. Perselingkuhan tidak bisa Anda terima.
Salah satu hal terbaik tentang kembali keluar dan berkencan lagi adalah tentang menawarkan Anda awal yang baru dalam hubungan. Anda bisa mengatur ulang ekspektasi dan batasan Anda, dan Dr. Steinberg berkata Anda tidak boleh malu dengan pendirian Anda tentang perselingkuhan. “Beri tahu orang tersebut di awal bahwa selingkuh akan sangat merusak saya - dan jika ada masalah hubungan, saya akan dengan senang hati mengatasinya secara konstruktif,” jelasnya.

5. Kepercayaan bisa dan akan ~ diperoleh ~

Setiap hubungan, baik dan buruk, menawarkan kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang Anda dan apa yang Anda inginkan untuk masa depan Anda. Salah satu pelajaran terbaik yang berasal dari pengalaman menyakitkan karena ditipu adalah bahwa kepercayaan Anda bukanlah sesuatu yang harus Anda berikan segera. Tidak apa-apa untuk terlebih dahulu memastikan seseorang layak mendapatkannya.

“Bangun kembali inti batin Anda dan fondasi kepercayaan dan stabilitas. Saat Anda membangun kepercayaan pada calon pasangan baru, perhatikan komunikasi terbuka, kejujuran, integritas, dan kesesuaian dalam kata-kata dan tindakan. Mereka yang memiliki kualitas ini cenderung mendapatkan kepercayaan karena karakternya yang tinggi, ”kata Dr. Manly.

Terakhir, ingatlah bahwa tidak apa-apa mengalami kesulutan, dan gugup untuk berkencan lagi itu normal. Jadi, lakukan dengan kecepatan yang menurut Anda paling baik. "Mereka yang dikhianati seringkali tidak menyadari atau menghargai dampak penuh pengkhianatan pada jiwa," jelas Dr. Steinberg. “Mengingat keselamatan adalah inti, kebutuhan instingtual perselingkuhan dapat mengguncang dasar kepercayaan seseorang pada orang lain. Dan, bergantung pada sifat hubungan yang ada, riwayat hubungan sebelumnya, gaya kepribadian, trauma masa kanak-kanak, dan pemicu stres hidup, dampak negatif dari perselingkuhan bisa sangat merusak."