Jessica Iskandar Idap Takikardia, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 17 Juli 2020 18:50 WIB

Jessica Iskandar berpose di sela peluncuran produk kosmetik miliknya di Grand Indonesia, Jakarta, 5 Desember 2019. Seleb yang akrab disapa Jedar itu meluncurkan produk baru kosmetiknya, Jedar Cosmetic yang sudah ditekuninya sejak 2017 silam. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Iskandar divonis mengidap takikardia atau detak jantung yang terlalu cepat. Kondisi ini merupakan akibat dari hipertiroid atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

“Hormon tiroid berlebihan, hormon torid dilepaskan ke tubuh, reseptornya ada di jantung membuat jantugnya bergetar lebih kencang, namanya takikardia,” kata dokter yang didatangi Jessica Iskandar di sebuah rumah sakit, seperti dalam video kanal YouTube Jessica, Rabu, 15 Juli 2020.

Dikutip dari Web MD, takikardia adalah kondisi yang membuat jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit, lebih tinggi dari detak jantung normal sebanyak 60-100 per menit. Penyebabnya beragam, dari olahraga berat, demam, ketakutan, stres, kegelisahan, obat-obatan tertentu, dan obat-obatan yang dijual bebas.

Kondisi ini juga dapat dipicu oleh anemia, hipertiroid atau tiroid yang terlalu aktif, atau kerusakan akibat serangan jantung atau gagal jantung.

Dikutip dari Sehatq, takikardia ada beberapa jenis berdasarkan asal gangguannya, di antaranya adalah supraventricular yang terjadi saat ada gangguan sinyal elektrik di ruang atas (atrium) jantung dan mengakibatkan detak jantung meningkat.

Gangguan ini membuat detak jantung terlalu cepat sehingga jantung tidak dapat terisi darah sebelum berkontraksi, sehingga aliran darah yang menyebar ke seluruh tubuh berkurang.

Kedua, ventrikuler akibat gangguan sinyal elektrik di ruang bawah atau bilik jantung (ventrikel). Hal ini membuat aliran darah yang menyebar ke seluruh tubuh berkurang.

Ketiga, sinus takikardia yang muncul akibat adanya gangguan sinyal elektrik dari nodus sinoatrial (nodus SA). Nodus SA adalah buntalan saraf yang berperan penting dalam mengatur irama jantung.

Keempat, fibrilasi atrial yang disebabkan oleh sinyal elektrik yang tidak beraturan di atrium, sehingga denyut jantung menjadi cepat dan tidak beraturan. Kondisi ini merupakan jenis takikardia yang paling sering ditemukan.

Kelima, atrial flutter yang mirip dengan fibrilasi atrial, tetapi irama denyut jantung pada atrial flutter meski cepat, kadang tetap teratur.

Apa pun jenis takikardia yang dialami, gejalanya hampir sama, yaitu pusing, sesak napas, nyeri dada, dan jantung berdebar dengan cepat. Untuk kasus yang berat, serangan jantung dapat terjadi. Terkadang takikardia seperti yang dialami Jessica Iskandar ini juga tidak menimbulkan tanda atau gejala terlebih dahulu.

SEHATQ

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

11 jam lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

4 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

13 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

19 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

20 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

26 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

30 hari lalu

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

33 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

36 hari lalu

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.

Baca Selengkapnya