Cara Tepat Pakai Masker saat Makan, Bukan Diturunkan Sampai Leher

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 15 Juli 2020 18:02 WIB

Anak membenarkan posisi masker ibunya. Freepik.com/Proostoleh

TEMPO.CO, Jakarta - Masker wajib dipakai saat beraktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19. Dengan memakai masker dapat melindungi diri Anda dan orang di sekitar Anda dari paparan virus corona. Apalagi saat ini Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengonfirmasi penularan virus corona bisa berasal dari udara atau airborne.

Namun sayangnya, masih ada yang keliru saat memakai masker. Misalnya menurunkan masker di dagu hingga ke leher, khususnya saat tengah makan, minum, berbincang-bincang dengan orang lain, atau saat merasa pengap. Padahal kebiasaan itu dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19, menurut kepala departemen layanan kesehatan darurat dari University of Maryland.

Saat Anda memakai masker, bagian dalam masker akan menyentuh bagian mulut dan hidung Anda secara langsung. Jika Anda menurunkan masker di dagu atau bahkan sampai leher ketika makan, minum, atau ngobrol, maka area dalam masker yang mulanya menyentuh mulut dan hidung akan menyentuh area dagu hingga leher.

Ketika masker menempel di dagu, leher, atau area tubuh Anda lainnya, seperti rambut, dahi, dan tangan, maka mungkin saja masker sudah terkontaminasi oleh bakteri atau virus yang menempel di area tersebut. Coba bayangkan apabila masker kembali menempel di mulut dan hidung Anda. Pasalnya, di area mulut dan hidung terdapat membran mukus yang membuat Anda jadi rentan mengalami risiko infeksi.

Terlebih tujuan penggunaan masker adalah untuk mencegah penularan berbagai jenis penyakit yang berasal dari tetesan atau cairan yang Anda keluarkan sekaligus melindungi orang lain. Jadi, ketika menurunkan masker di dagu hingga ke leher lalu menggunakannya kembali ke hidung dan mulut dapat membuat fungsi masker menjadi tidak optimal lagi untuk melindungi Anda dan orang lain dari paparan bakteri dan virus, termasuk virus corona.

Advertising
Advertising

Jika Anda berada dalam suatu kondisi yang harus melepas masker, misalnya saat makan atau minum, sebaiknya benar-benar lepas masker yang Anda gunakan. Cara melepas masker yang benar saat makan atau minum adalah sebagai berikut:

- Sebelum melepas masker, cuci tangan Anda terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih yang mengandung alkohol minimal 70%.

- Ketika melepas masker, hindari menyentuh bagian depan masker. Mengapa? Sebab, bagian tersebut penuh dengan kuman yang menempel dari luar. Jadi, sebaiknya hanya sentuh bagian tali atau karet pengaitnya.

- Untuk melepas masker karet, pegang kedua karet yang menempel di kedua telinga. Lepaskan masker dari telinga.

- Sementara, untuk melepas masker tali, buka tali bagian bawah, lalu lepaskan tali bagian atas.

- Anda bisa membuang masker ke tempat sampah atau meletakkan masker yang baru saja Anda gunakan ke dalam tas kertas atau plastik ziplock khusus masker.

Selain menurunkan masker di dagu hingga leher, ada beberapa kesalahan pakai masker yang sebaiknya juga perlu Anda hindari. Mulai dari menggunakan masker hanya menutupi mulut atau lubang hidung, masker hanya menutupi ujung hidung, masker yang terlalu longgar, dan terlalu sering menyentuh masker yang sudah digunakan menggunakan telapak tangan dapat berisiko meningkatkan kontaminasi masker dengan virus yang berpindah dari telapak tangan. Jika masker sudah terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker. Jika ingin menyentuh masker, pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

SEHATQ

Berita terkait

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

24 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

24 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

28 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

30 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

31 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

32 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

32 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya