Mitos Jahe dan 4 Makanan Pencegah Kehamilan, Ini Faktanya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 7 Juli 2020 17:07 WIB

Ilustrasi Jahe. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa makanan yang dianggap dapat mencegah kehamilan. Makanan-makanan ini dipercaya ampuh secara turun-temurun di berbagai kebudayaan maupun daerah karena diyakini mengandung zat yang dapat meluruhkan dinding rahim alias bersifat aborsif. Makanan pencegah kehamilan yang dipercaya masyarakat, antara lain pepaya, nanas muda, jahe, kayu manis dan nangka.

Pepaya merupakan makanan pencegah kehamilan yang paling diyakini ampuh khasiatnya oleh banyak orang. Ketika Anda sudah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, konsumsi pepaya 2 kali sehari selama 3-4 hari ke depan dianggap dapat mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di dinding rahim. Sedangkan bagi pria, konsumsi pepaya sebagai makanan pencegah kehamilan harus dilakukan sebelum berhubungan seksual. Pepaya diyakini dapat mengurangi jumlah sel sperma sehingga kemungkinannya membuahi sel telur juga semakin kecil.

Anda tentu sering mendengar kalau nanas muda dipercaya dapat membuat ibu hamil muda keguguran. Sebab itu, banyak orang yang meyakini makan nanas muda rutin selama 2-3 setelah berhubungan seksual dapat mencegah terjadinya kehamilan. Sementara jahe kerap dijadikan makanan pencegah kehamilan karena diyakini bisa merangsang terjadinya menstruasi lebih cepat. Tak heran banyak orang yang meminum air rebusan jahe setelah berhubungan seksual.

Kayu manis adalah jenis rempah yang bersifat panas sehingga dapat merangsang kontraksi rahim dan mengakibatkan keguguran. Sifat yang sama juga melekat pada buah nangkasehingga banyak orang yang menjadikannya sebagai makanan pencegah kehamilan yang bisa dikonsumsi setelah berhubungan seksual.

Sejauh ini, khasiat makanan pencegah kehamilan hanya sebatas kepercayaan yang turun-temurun dan belum ada bukti ilmiahnya. Jika ada orang yang merasa mengalami keguguran setelah mengonsumsi makanan tersebut, bisa jadi itu hanya sugesti dari alam bawah sadarnya dan ada penyebab medis yang belum terdiagnosis karena ia tidak memeriksakan kondisinya ke dokter.

Advertising
Advertising

Penelitian ilmiah justru menunjukkan bahwa makanan pencegah kehamilan memiliki efek sebaliknya. Pepaya, misalnya, tidak memiliki efek aborsi sehingga tidak bisa dijadikan sebagai alat kontrasepsi alami. Ibu hamil juga boleh makan pepaya matang, asalkan tidak berlebihan. Tanpa mengonsumsi makanan pencegah kehamilan, Anda sebetulnya memiliki pilihan yang lebih efektif dan terbukti secara ilmiah.

Berikut ini cara mencegah kehamilan

1. Sterilisasi

Langkah untuk mencegah kehamilan secara permanen lewat operasi sehingga hanya dilakukan jika Anda benar-benar tidak menginginkan keturunan setelahnya. Pada wanita, prosedur ini disebut dengan tubektomi, sementara untuk pria disebut sebagai vasektomi

2. Alat kontrasepsi jangka panjang

Alat kontrasepsi ini dapat menurunkan peluang hamil dalam waktu 3-10 tahun, misalnya dengan implan hormonal atau penggunaan alat KB spiral (IUD)

3. Alat kontrasepsi jangka pendek

Alat kontrasepsi ini harus di-update dalam jangka waktu tertentu, misalnya meminum pil KB, suntik KB, maupun menggunakan cincin vagina.

4. Menggunakan pengaman

Ini adalah cara mencegah kehamilan dengan alat yang Anda gunakan setiap berhubungan seksual, misalnya kondom, diafragma, spons, atau topi serviks.

5. Metode kalender

Metode ini mengharuskan wanita untuk mengetahui waktu ovulasi alias masa subur dan tidak berhubungan seksual selama rentang waktu tersebut.

SEHATQ

Berita terkait

7 Rekomendasi Buah, Efektif Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas

5 jam lalu

7 Rekomendasi Buah, Efektif Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas

Saat cuaca panas seperti saat ini, menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan hal penting.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

5 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

6 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

7 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

9 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

16 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

17 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

18 hari lalu

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

26 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

28 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya