Kondisi yang Tidak Diizinkan untuk Pap Smear

Sabtu, 4 Juli 2020 15:30 WIB

Ilustrasi pap smear. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Perawatan pencegahan rutin adalah salah satu cara paling penting untuk menjaga kesehatan Anda dari waktu ke waktu, termasuk pemeriksaan dini kanker serviks yang sangat penting untuk perempuan. Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Dokter Valencia Astri Yuwono tindakan pap smear merujuk pada pemeriksaan secara rutin atau skrinning untuk melihat ada tidaknya kelainan di area mulut rahim bagi perempuan.

Valencia menambahkan angka kanker serviks cukup tinggi menduduki peringkat kedua se-Indonesia. "Jadi bisa dicegah sejak dini karena memang kan kondisinya di dalam. Kalau pun ada gejala tapi sudah telat sudah jadi kanker, dan itu bisa dicegah saat pap smear. Makanya sejak dini harus sudah melakukan pemeriksaan," ujar Valencia dalam Instagram Rumah Sakit Eka Hospital, Jumat 3 Juli 2020.

Pap smear bisa dilakukan sejak usia 21-29 tahun ke atas atau bagi yang sudah menikah karena rentan berpotensi terkena virus HPV. Sementara untuk wanita yang berusia 65 tahun, tidak terdapat kelainan dalam mulut rahim, perempuan sudah angkat rahim tapi masih ada mulut rahim tidak harus pap smear.

Valencia menjelaskan tahapan-tahapan pap smear. "Langkahnya pasien duduk di kursi pemeriksaan, disarankan untung buang air kecil dulu sebelum melakukan tahap selanjutnya. Kondisi perempuan harus rileks, kan otot vagina bentuknya o yang kalau tidak rileks nanti susah dimasukkan spekulum atau cocor bebek. Rasanya tidak sakit tapi memang kurang nyaman karena posisi dibuka saat proses pemeriksaan," ujarnya.

Vagina dalam posisi menutup, untuk membuka mulut rahim dengan menggunakan cocor bebek. Setelah itu dilanjutkan mengambil lendir dari sel yang sudah terkelupas dari spatula dari kayu, diolesin ke kaca sebagai objek gelas. Setelah itu fiksasi di cairan alkohol dan dikirim ke laboratorium. "Usai tindakan kalau ada flek kecoklatan sebenarnya tidak apa-apa, hal tersebut wajar karena tindakan sedikit bisa melukai pembuluh darah. Namun tidak apa-apa, setelah itu bisa beraktivitas seperti biasa," papar dia.

Advertising
Advertising

Pap smear tidak dibolehkan jika ada tindakan untuk menghilangkan lendir tersbeut. Syaratnya jangan berhubungan seks dua hari sebelumnya, sedang tidak dalam keadaan haid, tidak membersihkan sampai dalam kalau buang air kecil.

Baca juga: Chrissy Teigen Ajak Pap Smear dan Mammogram, Kapan saat Tepat?

Valencia juga menyarankan agar perempuan yang setelah pap smear tidak khawatir dengan hasil tes, sebab kalau ada yang tidak berses bisa dikonsultasikan dan pemeriksaan lebih lanjut. Misalnya tindakan laparoskopi atau biopsi untuk diambil jaringan dan mengetahui jenis sel yang seperti apa.

Sebagai informasi tambahan, jika merujuk pada American Society of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan jika perempuan harus melakukan pap smear setiap dua tahun mulai dari usia 21. Setelah usia 30, Anda dapat mengurangi frekuensinya menjadi setiap tiga tahun jika Anda memiliki tiga pap smear normal.

Berita terkait

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

27 hari lalu

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

Seorang wanita penjaga toko pakaian di Jalan Borobudur, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang menjadi korban pembunuhan. Pembunuhnya juga wanita.

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

32 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

33 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

49 hari lalu

Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.

Baca Selengkapnya

Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

49 hari lalu

Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

Kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang sering dijumpai sekitar 62 persen.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

49 hari lalu

Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

Dua wanita Iran ditangkap sebuah video yang memperlihatkan mereka menari untuk merayakan datangnya Tahun Baru Persia atau Nowruz

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

50 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Putin Puji Tentara Wanita yang Bertempur di Ukraina

51 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Putin Puji Tentara Wanita yang Bertempur di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin memuji tentara wanita yang bertempur di Ukraina dalam pesan video perayaan Hari Perempuan Internasional.

Baca Selengkapnya

Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

53 hari lalu

Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

Kanker serviks atau leher rahim dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Lalu, apakah vaksin HPV ditanggung BPJS Kesehatan?

Baca Selengkapnya