Alergi Bikin Anak Mudah Tantrum, Psikolog Bagi Tips Mengatasinya

Editor

Mila Novita

Jumat, 26 Juni 2020 08:47 WIB

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Alergi adalah suatu respons tubuh yang disebabkan sistem kekebalan tubuh tidak normal. Risiko akan lebih tinggi pada anak yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga. Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi maka 60-80 persen anak akan memiliki manisfestasi yang sama.

Efek dari alergi tidak hanya pada gangguan kesehatan secara fisik seperti gangguan tumbuh kembang anak, tetapi juga aspek psikologis. Alergi mempengaruhi emosional anak karena memicu tantrum.

Psikolog Putu Andani menyampaikan hasil penelitian bahwa anak yang alergi dapat mengalami angguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif, dan lemas.

"Sedangkan bagi orang tua, munculnya gejala alergi pada anaknya dapat menimbulkan kecemasan berlebih atau lebih parahnya sampai perasaan depresi," ucapnya dalam Bicara Gizi "Mencegah Alergi si Kecil dengan Deteksi Risiko Alergi dan Asupan Nutrisi yang Tepat Sejak Dini" pada Kamis, 25 Juni 2020.

Psikolog dari TigaGenerasi ini mengatakan, secara sosial anak dan orang tua bisa merasa rendah diri dan menyerah. Jika hal ini terjadi, pencegahan terhadap risiko alergi pada anak dapat terhambat.

Baca: Hati-hati, Alergi Makanan Memicu Kecemasan pada Anak

“Untuk itu, orang tua harus menanamkan semangat positif dan optimistis bahwa pencegahan alergi dapat dilakukan sejak dini. Jika reaksi alergi terjadi sebaiknya orang tua jangan panik, usahakan agar si Kecil tetap tenang, jangan berasumsi tentang penyebab alergi si Kecil, lakukan validasi langsung dengan ahlinya,” papar Putu

Advertising
Advertising

Jika dampak alergi telah memicu anak tantrum, apa yang bisa orang lakukan? Putu memberi saran, hal pertama bisa dilakukan agar tidak panik dan cemas berlebihan ialah menanamkan mindset bahwa tantrum merupakan bagian dari fase tumbuh kembang anak.

"Terima dulu perasaan anak, baik itu stres, cemas, dan marah. Kita beri label perasaan dia, kesal dan sedih. Kemudian temani anak saat ia merasakan dirinya," kata dia.

Emosi pada anak seperti roller coaster, ada kalanya naik dan turun. Orang tua perlu mendampingi anak ketika emosinya sedang turun.

"Sehingga anak akan mencapai kematangan emosi jika kembali tantrum. Temani anak tapi jangan menggurui," imbau Putu.

Untuk orang tua, Putu mengatakan sangat penting merasakan momen saat hendak marah. Ketika sedang mengalami stres, sebaiknya tidak melakukan interaksi dengan anak agar mereka tidak kebingungan ibunya marah-marah. Lakukan latihan pernapasan untuk menyamankan diri dan menurunkan detak jantung agar lebih rileks.

"Bisa juga menggunakan metode self talk ketika momen stres sudah tinggi. Tanyakan pada diri sendiri apa yang membuat kita khawatir dan marah baru kemudian berpikir mau bagaimana langkah selanjutnya," ujar Putu.

Berita terkait

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

1 jam lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

2 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

2 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

3 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

4 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya