Waspadai Flek Cokelat Tak Normal Tanda PCOS hingga Kanker Serviks

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 22 Juni 2020 17:00 WIB

Ilustrasi pembalut. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Flek cokelat muncul menjelang dan akhir menstruasi atau tanda kehamilan. Selain itu, flek cokelat juga menandakan perimenopause, cedera vagina atau baru saja melakukan pap smear. Namun flek cokelat bisa muncul di luar siklus menstruasi, yang membuat Anda kebingungan.

Jika hal itu terjadi Anda tak boleh menyepelekan kemunculannya. Terlebih apabila disertai oleh gejala-gejala lain yang mengganggu dan membuat tidak nyaman. Hal ini karena beberapa penyebab flek cokelat yang dapat menjadi tanda suatu penyakit tertentu dan membutuhkan penanganan medis.

Penyebab flek cokelat yang tergolong tidak normal

1. Penyakit radang panggul

Salah satu penyebab bercak cokelat yang dapat menjadi tanda suatu penyakit, yaitu penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, leher rahim atau serviks, indung telur atau ovarium, atau tuba falopi.

Advertising
Advertising

Jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom. Beberapa gejala yang menyertai penyakit radang panggul adalah flek cokelat yang menimbulkan aroma tidak sedap, vagina terasa nyeri saat berhubungan seks, sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri hebat pada panggul dan area perut bagian bawah atau mengalami demam hingga menggigil ketika infeksi penyakit sudah parah.

2. Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual, seperti klamidiaatau gonore, juga dapat menimbulkan bercak cokelat di luar waktu menstruasi. Gejala lain dari penyakit kelamin ini, antara lain vagina terasa sangat gatal, nyeri pinggul, keluarnya cairan vagina atau keputihan yang tidak normal dan berbau menyengat, serta sensasi terbakar dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks. Sayangnya, tidak semua orang merasakan gejala penyakit menular seksual dengan jelas. Sebab itu, bagi Anda yang aktif secara seksual, tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan penyakit kelamin.

3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Penyebab flek cokelat yang bisa menjadi tanda suatu penyakit adalah sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Ini adalah jenis penyakit yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormon androgen dalam tubuh. Akibatnya, siklus menstruasi Anda menjadi tidak teratur sehingga sering memicu munculnya bercak cokelat di antara waktu haid.

4. Fibroid rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan massa yang bersifat jinak di dalam atau di luar rahim. Selain munculnya bercak cokelat, Anda yang mengalami fibroid rahim juga mengalami gejala atau tanda lain, seperti menstruasi cenderung lama dan menyakitkan, nyeri pada pinggul, nyeri punggung bagian bawah, atau sakit saat mengalami hubungan seksual. Tidak semua wanita merasakan gejala fibroid rahim dengan jelas, jadi sebaiknya periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala atau tanda-tanda fibroid rahim di atas.

Baca juga: Flek Cokelat di Luar Siklus Menstruasi, Tanda Hamil Hingga Cedera

5. Kanker serviks

Pada kasus yang jarang terjadi, munculnya flek cokelat di luar waktu menstruasi dapat menandakan kanker serviks. Gejala kanker serviks yang umum muncul adalah rasa nyeri saat berhubungan seks, perdarahan setelah berhubungan seks, flek cokelat di antara siklus haid, hingga siklus menstruasi yang lebih lama dan lebih parah.

Secara umum, munculnya bercak cokelat merupakan hal yang normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Meski demikian, Anda perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala atau tanda flek cokelat yang terus berlangsung selama beberapa minggu, sering muncul setelah melakukan hubungan seks, memiliki aroma yang menyengat, kemunculan bercak cokelat disertai dengan rasa nyeri atau kram perut, dan disertai dengan rasa gatal di area vagina.

SEHATQ

Berita terkait

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

10 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

13 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

41 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

57 hari lalu

Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.

Baca Selengkapnya

Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

58 hari lalu

Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

Kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang sering dijumpai sekitar 62 persen.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

14 Februari 2024

Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

Keputihan pada wanita belum tentu berarti terkena kanker serviks. Namun sebaiknya periksakan ke dokter untuk diagnosis lebih tepat.

Baca Selengkapnya

Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

13 Februari 2024

Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

Vaksinasi HPV perlu diberikan kepada anak perempuan sedini mungkin demi mencegah kanker serviks. Berikut dosis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

3 Februari 2024

Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

Ginekolog merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah kanker serviks, plus vaksin HPV dan pap smearr.

Baca Selengkapnya

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

30 Januari 2024

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.

Baca Selengkapnya

4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

24 Januari 2024

4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

Penting untuk mendeteksi tanda dan gejala kanker serviks sebagai deteksi dini. Ginekolog menyebut empat gejala awal yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya