Pentingnya Mengelola Ekspektasi Agar Tak Kecewa Berlebihan

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 14 Juni 2020 20:00 WIB

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu life skill yang harus dimiliki setiap orang adalah bisa mengelola ekspektasi dan kekecewaan ketika situasi berjalan tak sesuai harapan. Jika tidak, maka seseorang bisa mudah merasa stres bahkan depresi. Padahal, tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan ekspektasi.

Sebeb itu, mengelola ekspektasi adalah hal yang harus dibiasakan secara perlahan. Jika baru dimulai, mungkin sulit melakukannya. Namun, tak perlu khawatir ada beberapa yang mungkin bisa membantu mengelola ekspektasi.

Cara mengelola ekspektasi

1. Selipkan rasa humor

Sadar atau tak sadar, segala hal pasti disertai ekspektasi meskipun tanpa disengaja. Untuk itu, selipkan rasa humor sehingga ketika ekspektasi tidak berjalan seperti harapan, maka bisa dengan mudah menertawakan atau menganggapnya sebagai hal sepele. Ini penting agar tidak merasa kecewa berlebihan.

Advertising
Advertising

2. Memaafkan diri sendiri

Ketika ekspektasi tak berjalan seperti harapan terutama karena kesalahan diri sendiri, cobalah belajar memaafkan. Anggap bahwa wajar jika manusia melakukan kesalahan yang tidak disengaja. Dengan demikian, maka seseorang bisa lebih mudah menerima realita tanpa memaksakan terwujudnya ekspektasi.

3. Belajar bersabar

Menerima ekspektasi tak sesuai realita termasuk cara untuk belajar bersabar. Baik bersabar terhadap diri sendiri, situasi, maupun orang lain. Dengan belajar memahami dan bersabar terhadap situasi yang tak sesuai ekspektasi, maka hati akan merasa lebih lapang dada menerima kenyataan.

4. Cari sisi positif

Meskipun terasa sulit jika belum terbiasa, seburuk apapun realita yang berbanding terbalik dengan ekspektasi pasti masih memiliki sisi positif. Belajarlah jeli mencari hal ini. Bayangkan jika realita yang terjadi jauh lebih buruk maka tentu situasinya akan lebih runyam. Dengan demikian, Anda akan menjadi lebih mudah mensyukuri situasi yang terjadi.

5. Kegagalan jadi peluang baru

Apabila ekspektasi seperti diterima bekerja di perusahaan impian tak berjalan sesuai rencana, anggaplah itu sebagai pintu gerbang peluang baru. Bisa jadi, kegagalan itu adalah bagian dari skenario besar yang membawa Anda ke situasi jauh lebih baik. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, bukan?

6. Berpikir dengan fleksibel

Semakin fleksibel cara berpikir seseorang, maka mengelola ekspektasi adalah hal yang dengan mudah bisa diwujudkan. Jadi, pastikan Anda mengadaptasi pola pikir yang fleksibel. Artinya, ketika situasi berjalan tak sesuai rencana maka langsung alihkan pola pikir secara fleksibel pada plan atau situasi lain.

Keberhasilan mengelola ekspektasi akan membuat pikiran lebih damai dan tidak rentan mengalami stres. Ini penting karena ekspektasi yang berbanding terbalik dengan realita bisa terjadi kapan saja tanpa diduga. Perlahan, coba atur pikiran untuk berdamai dan siap menghadapi situasi yang di luar ekspektasi. Ingat, tidak ada hidup yang berjalan mulus-mulus saja. Akan selalu ada jatuh bangun dan situasi yang tak sesuai dengan ekspektasi. Tinggal bagaimana setiap individu bisa mengelola ekspektasinya agar tidak berlebihan.

Tak hanya penting mengelola ekspektasi, hal lain yang perlu dilakukan adalah mengelola rasa kecewa ketika situasi sedang tidak berpihak atau jauh dari ekspektasi. Yakini bahwa kebahagiaan bukan hanya berasal dari ekspektasi yang selama ini membayangi pikiran. Ada banyak hal lain yang juga bisa memberikan rasa bahagia, bahkan dari hal-hal sederhana di sekitar. Ketimbang mengharapkan rasa bahagia dari hal yang masih ada di awang-awang, coba yakini bahwa apa yang sudah terjadi saat ini bisa jadi sumber kebahagiaan.

Ketika merasa kecewa karena orang lain, jangan langsung menyalahkan situasi dan berujung pada penyesalan. Justru, maklumi bahwa setiap orang bisa bertindak di luar ekspektasi dan mengecewakan orang lain. Jangan letakkan harapan hanya pada orang lain karena hanya akan membuat rasa kecewa semakin besar.

SEHATQ

Berita terkait

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

8 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

13 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

26 Februari 2024

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

Tahun ini menandai seabad berpulangnya penulis Franz Kafka. Goethe-Institut memperingati dengan berbagai acara di 36 negara, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hubungan Penuh Konflik dan Kekecewaan, Simak Cara Menyelamatkannya

23 Februari 2024

Hubungan Penuh Konflik dan Kekecewaan, Simak Cara Menyelamatkannya

Banyak kondisi yang menyebabkan kecewa, terutama jika sudah bersama untuk waktu yang lama. Tapi jika dibiarkan kondisi ini bisa membahayakan hubungan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

20 Februari 2024

Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

Psikiater mengatakan berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu menyelesaikan masalah dengan lebih fokus.

Baca Selengkapnya

Studi Menyebutkan Bayi Mengerti Humor Sejak Usia Dini, Sebab...

11 Februari 2024

Studi Menyebutkan Bayi Mengerti Humor Sejak Usia Dini, Sebab...

Sementara pada usia 11 bulan, sebagian bayi mulai bereksperimen dengan membuat lelucon sendiri.

Baca Selengkapnya

Sebab Caleg tanpa Tujuan Jelas Rentan Alami Gangguan Mental

11 Desember 2023

Sebab Caleg tanpa Tujuan Jelas Rentan Alami Gangguan Mental

Psikiater menyebut calon legislatif yang mencalonkan diri namun tanpa tujuan yang jelas rentan mengalami gangguan mental.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Pemain Naturalisasi yang Dinilai Gagal Penuhi Ekspektasi

8 Desember 2023

Inilah 7 Pemain Naturalisasi yang Dinilai Gagal Penuhi Ekspektasi

Tak selamanya pemain naturalisasi bisa memenuhi ekspektasi. Berikut daftar pemain naturalisasi yang dianggap gagal.

Baca Selengkapnya

6 Faktor Penentu Selera Humor, Receh sampai Cerdas

15 September 2023

6 Faktor Penentu Selera Humor, Receh sampai Cerdas

Kesenangan pada selera humor rendah atau konten receh berpotensi jadi gangguan psikologis. Apa saja yang menentukan selera humor seseorang?

Baca Selengkapnya