Mau Anak Cerdas? Penuhi Kebutuhan EPA dan DHA dari Makanan Ini

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Kamis, 11 Juni 2020 10:02 WIB

Ilustrasi anak bersekolah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua tentu ingin anaknya berprestasi dan mudah bersosialisasi. Hal ini bisa diperoleh dari pendidikan dan pola asuh. Selain itu, orang tua juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi untuk perkembangan otak anak seperti EPA dan DHA. Kedua nutrisi itu merupakan bagian dari asam lemak omega-3, yang punya peran penting untuk meningkatkan fungsi otak, daya tahan tubuh, menjaga suasana hati, hingga kesehatan jantung.

Sayangnya, komponen ini tidak bisa diproduksi secara alami oleh tubuh dan hanya bisa didapatkan dari asupan sehari-hari melalui asupan makanan, minuman, atau multivitamin. Asupan omega-3 yang baik, akan membantu perkembangan otak anak sejah ia masih berada di dalam kandungan. Anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi suplemen omega-3 dinilai memiliki kecerdasan yang lebih dibandingkan dengan yang tidak. Selain itu, anak yang saat bayi sudah mendapatkan asupan yang mengandung DHA, juga terbukti akan tumbuh menjadi anak yang lebih berprestasi.

Namun kebutuhan omega-3 ini tidak berhenti saat anak sudah melewati usia golden age. Kebutuhan nutrisi ini perlu tetap penting dipenuhi hingga ia beranjak remaja bahkan dewasa. Sebab, selain mendukung pertumbuhan otak, omega-3 juga bisa melindunginya dari berbagai penyakit lain, termasuk penyakit jantung. Selain untuk perkembangan otak, EPA dan DHA juga dapat memberikan manfaat lain bagi anak.

Manfaat lain EPA dan DHA adalah untuk mengurangi tingkat keparahan asma. Dalam sebuah penelitian kecil yang dilakukan pada 29 orang anak dengan riwayat asma, disebutkan bahwa mengkondumsi minyak ikan selama 10 bulan secara teratur terbukti bisa meringankan gejala asma yang muncul.

Omega-3, termasuk EPA dan DHA, dinilai dapat membantu mengurangi gejala dan keparahan penyakit-penyakit autoimun, terutama jika diberikan sejak dini saat masih usia anak-anak. Selain itu kebutuhan omega-3 juga bisa meredakan gangguan mental seperti depresi pada anak. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi minyak ikan, yang merupakan salah satu sumber omega-3, bisa membantu meredakan gejala depresi pada anak berusia 6-12 tahun. Termasuk anak dengan attention deficit hiperactivity disorder (ADHD), pada anak yang berusia di bawah 12 tahun. Manfaat lainnya EPA dan DHA juga mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada anak secara signifikan.

Advertising
Advertising

Setiap harinya, anak membutuhkan sekitar 0,12 – 1,3 gram EPA dan DHA. Keduanya bisa didapatkan dari berbagai makanan maupun multivitamin yang saat ini sudah banyak tersedia. Berikut ini cara mendapatkan EPA dan DHA pada anak.

1. Ikan kakap putih

Satu porsi ikan kakap putih mengandung 0,47 gram DHA dan 0,18 gram EPA. Selain itu, ikan ini juga kaya akan protein dan selenium yang baik untuk pertumbuhan anak.

2. Salmon

Anda bisa mengkreasikan berbagai resep salmon agar Si Kecil mendapatkan cukup asupan omega-3. Sebab, dalam satu porsi ikan ini ada DHA sebanyak 1,24 gram dan EPA sebanyak 0,59 gram.

3. Udang

Udang juga bisa menjadi salah satu sumber omega-3 yang biasanya akan disukai anak-anak. Meski jumlah EPA dan DHA pada udang tidak sebesar ikan, tapi makanan ini bisa menjadi variasi sumber nutrisi agar Si Kecil tidak bosan.

4. Rumput laut

Rumput laut adalah satu dari sedikit tanaman yang mengandung EPA dan DHA. Anda juga bisa mengolah rumput laut menjadi berbagai kudapan, atau menjadikannya abon untuk dicampurkan ke nasi, agar anak semangat untuk menyantap sumber omega-3 nya ini.

5. Suplemen atau multivitamin

Apabila Si Kecil tergolong picky eater atau memiliki alergi terhadap makanan yang merupakan sumber EPA dan DHA, maka Anda bisa memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya dengan memberikan suplemen atau multivitamin.

Jangan sampai anak kekurangan asam lemak omega-3 karena nutrisi ini sangat penting untuk mendukung kesehatannya sehari-hari. Jadi, berikanlah multivitamin yang mengandung EPA maupun DHA setiap hari secara teratur dan bisa dimulai sejak anak berusia satu tahun.

SEHATQ

Berita terkait

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

21 jam lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

1 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

1 hari lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

1 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

6 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

8 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya