Tiga Gaya Blazer Jubir Covid-19 Reisa Broto Asmoro, Ada Item Syal
Reporter
Eka Wahyu Pramita
Editor
Yunia Pratiwi
Kamis, 11 Juni 2020 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Reisa Broto Asmoro ditunjuk menjadi juru bicara atau jubir Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, sejak Senin, 8 Juni 2020. Ia bersama Achmad Yurianto memperbarui informasi kasus positif Covid-19 setiap hari di televisi.
Selain menyampaikan informasi perkembangan persebaran Covid-19, Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini juga mengajak agar masyarakat Indonesia memulai hidup dengan kesadaran baru beradaptasi dengan kebiasaan baru. Reisa Broto Asmoro selalu menisipkan pesan agar tidak lupa menjalankan gaya hidup sehat dan protokol kesehatan jika ke luar rumah.
Dalam menyampaikan informasi terkait Covid-19, penampilan Reisa Broto Asmoro mencuri perhatian. Dia tampil bergaya smart casual mengenakan padu padan blazer.
Berikut tiga gaya blazer Reisa Broto Asmoro
1. Navy blazer
Di penampilan perdananya sebagai jubir pada Senin, 8 Juni 2020, Reisa tampil smart casual dengan kemeja putih dan blazer biru navy. Ia tampak menggerai rapi rambutnya dengan sentuhan blowout. Riasannya tampak flawless dengan lipstik pink nude dan eyeshadow kecoklatan.
2. Khaki
Di hari kedua Selasa 9 Juni 2020 Reisa Broto Asmoro tampak memilih blazer warna khaki dengan dalaman turtleneck warna putih. Sedangkan makeup-nya, tampak flawless dengan lipstik pink nude dan eyeshadow kecoklatan.
3. Blazer dan Syal
Ada yang berbeda di hari ketiga, ibu dua anak ini memilih blazer dengan warna lebih cerah yakni soft grey dengan masker kain warna putih. Item yang membuat penampilannya berbeda ialah Reisa Broto Asmoro menyematkan syal berbahan satin warna tosca dan grey yang senada dengan blazer. Dia melengkapi penampilannya dengan makeup flawless dan lipstik warna nude brown.
Reisa juga kembali mengingatkan jika Covid-19 tak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga semua sektor. Untuk itu diperlukan adaptasi kebasaan baru agar lebih aman dan nyaman dalam melakukan kegiatan.
"Jadikan kebiasaan dan tetap disiplin menjalani protokol kesehatan, termasuk menjaga jarak. Sebab menurut penelitian jurnal ilmiah jaga jarak bisa menurunkan risiko penularan sampai 80 persen, terutama ketika berada di transportasi umum," ucapnya.