Sebab Alis Gatal dari Alergi, Kutu Hingga Diabetes

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 9 Juni 2020 09:31 WIB

Ilustrasi alis wanita. Unsplash.com/Elza Shimpf

TEMPO.CO, Jakarta - Alis gatal umumnya bukan suatu kondisi serius yang perlu dikhawatirkan. Namun, pada beberapa kasus, rasa gatal di alis bisa semakin parah dan tidak kunjung hilang. Hal ini bisa jadi tanda penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti gejala dari kondisi kulit, infeksi, atau reaksi alergi.

Alis gatal mungkin muncul setelah Anda melakukan beberapa perawatan kecantikan pada alis, seperti mencabut alis, waxing, dan threading alis. Ini disebabkan oleh area kulit di sekitar alis yang menjadi iritasi sehingga memicu timbulnya rasa gatal, bahkan benjolan.

Biasanya rasa gatal di alis dan benjolan yang muncul cenderung ringan dan dapat hilang dengan sendirinya. Pada beberapa kasus, Anda juga bisa meredakannya dengan beberapa jenis obat yang dijual di apotek atau toko obat. Selain perawatan kecantikan, ada faktor lain dan berbagai kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan alis seseorang menjadi gatal.

Berikut ini penyebab alis gatal

1. Reaksi alergi

Advertising
Advertising

Salah satu penyebab alis gatal adalah reaksi alergi terhadap penggunaan produk atau perawatan kecantikan wajah. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu zat tertentu.

Seseorang yang mengalami reaksi alergi mungkin akan mengalami gatal, bersin, dan batuk. Reaksi alergi ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, reaksi alergi yang parah dapat mengancam nyawa yang dikenal dengan abafilaksis. Beberapa gejalanya, seperti pembengkakan bibir dan saluran napas, kesemutan di telapak tangan, telapak kaki, atau bibir, pusing, flushing atau muka kemerahan, serta sesak di dada

2. Gigitan kutu

Kutu rambut atau Pediculus humanus capitis, biasanya hidup pada kulit kepala. Akan tetapi, pada beberapa kasus, mereka akan bersarang pada alis dan bulu mata. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Gigitan kutu dapat menimbulkan rasa gatal, begitu juga pada alis. Selain itu, tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan akibat gigitan kutu selain rasa gatal, yaitu rasa menggelitik karena ada sesuatu yang bergerak di area rambut, sulit tidur karena kutu rambut cukup aktif pada malam hari, dan luka di permukaan kulit kepala atau area alis yang disebabkan oleh garukan.

Untuk membasmi kutu di rambut maupun alis, Anda bisa menggunakan lotion rambut dengan kandungan permethrin 1 persen atau campuran pyrethin dan piperonyl butoxide. Atau Anda bisa menggunakan produk yang mengandung kombinasi kedua kandungan tersebut. Dokter mungkin juga meresepkan lotion dan sampo khusus untuk mengobati gigitan kutu.

3. Dermatitis seboroik

Penyebab alis gatal berikutnya adalah dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik adalah bentuk eksim yang cukup sering terjadi pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh. Misalnya, orang yang mempunyai kondisi neurologis, seperti Parkinson, atau kondisi yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti HIV, lebih mungkin mengalami dermatitis seboroik.

Dermatitis seboroik dapat memengaruhi bagian tubuh yang terdapat banyak kelenjar minyaknya, termasuk alis. Salah satu gejalanya tampak seperti area kulit memerah yang mungkin sedikit bersisik dan cenderung gatal.

4. Dermatitis kontak

Penyebab alis gatal juga bisa disebabkan oleh alis gatal. Dermatitis kontak adalah bentuk eksim yang terjadi ketika kulit menyentuh benda asing. Ini adalah bentuk reaksi alergi yang dapat menyebabkan peradangan dan kulit kering serta bersisik (baik segera atau beberapa jam setelah bersentuhan dengan zat iritan, seperti parfum dan logam).

Dermatitis kontak dapat menyebabkan alis gatal, bahkan mengelupas apabila kulit di sekitar alis bersentuhan dengan sampo, sabun, produk kosmetik khusus, tindik alis, atau penggunaan perhiasan.

5. Psoriasis

Psoriasis adalah kondisi kulit yang dapat memengaruhi wajah. Biasanya ini akan muncul pada alis, bagian dahi, garis rambut, dan kulit antara hidung dan bibir atas. Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat atau terasa seperti ketombe alis.

Psoriasis menyebabkan bercak-bercak kulit tebal dan merah dengan sisik keperakan. Ini merupakan kondisi autoimun, yang berarti tidak menular tetapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat.

Meski psoriasis umumnya dapat datang dan pergi, tetapi kemunculannya kembali bisa jadi karena ada faktor pemicunya. Faktor pemicu psoriasis pada setiap orang berbeda-beda, termasuk stres, cedera kulit, efek samping obat tertentu, atau infeksi.

6. Herpes zoster

Penyebab alis gatal lainnya adalah herpes zoster. Herpes zoster adalah ruam menyakitkan yang muncul di satu sisi wajah atau tubuh. Sebelum ruam muncul, orang sering mengalami rasa nyeri, gatal, atau kesemutan di area kulit tersebut. Salah satunya mungkin pada alis.

Alis gatal akibat herpes zoster biasanya dapat terjadi antara 1 dan 5 hari sebelum ruam pecah. Ruam terlihat seperti lecet sekitar 7-10 hari dan akan hilang dalam 2-4 minggu. Pada beberapa kasus, herpes zoster dapat memengaruhi mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Jika alis gatal disebabkan oleh herpes zoster yang Anda alami, maka hal yang perlu dilakukan adalah menghilangkan risiko komplikasi dan meringankan rasa tidak nyaman yang mungkin ditimbulkan.

7. Diabetes

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah kulit dan gatal di berbagai bagian tubuh Anda, termasuk alis. Hal ini mungkin terjadi karena gula darah yang meningkat dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, infeksi jamur atau bakteri dapat berkembang.

SEHATQ

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

14 jam lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

3 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

5 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

7 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

7 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

8 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

11 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya