Pisang sampai Teripang Diteliti sebagai Kandidat Antivirus Corona

Editor

Mila Novita

Sabtu, 30 Mei 2020 12:00 WIB

Ilustrasi pisang terlalu matang. Unsplash/Elena Koycheva

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di Indonesia ikut mengembangkan antivirus untuk menangkal virus corona penyebab Covid-19. Di antara peneliti itu adalah Fenny M. Dwivany. Dia adalah 1 dari10 orang yang bergabung dengan Indonesia Young Scientists Forum (IYSF) atau Forum Peneliti Muda Indonesia untuk Covid-19.

Forum tersebut merupakan kumpulan peneliti yang memberikan rekomendasi sehubungan dengan penanganan Covid-19 kepada pemerintah. Mereka berasal dari berbagai bidang yang bekerja sama dengan berbagai institusi.

Fenny mengatakan fokus penelitiannya ialah bidang biologi molekuler dengan pisang sebagai model. Menurut dia, Indonesia merupakan pusat keragaman genetik dan penyebaran pisang di dunia.

Fenny bersama tim The Banana Group Institut Teknologi Bandung telah mengembangkan Banana Smart Village sebagai model desa mandiri yang mengadopsi teknologi hulu ke hilir untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomis dan berkesinambungan.

Kini, dia meneliti kandungan senyawa ledtin pada pisang untuk diekstrak sebagai penghambat berkembangnya virus.

"Sudah ada informasi dari negara lain, pisang bisa menghambat virus MERS, jadi kita berharap untuk Covid-19 bisa diuji juga. Senyawa akan dicoba pada in vitro sebagai senyawa antiviral," ucap Fenny dalam diskusi Perempuan Peneliti Indonesia Berkontribusi dalam Riset Terkait Pandemi Covid-19, Jumat, 29 Mei 2020.

Fenny yang juga Ketua Kelompok Keilmuwan Genetika dan Bioteknologi Molekuler ITB ini akan menjadikan Banana Smart Village sebagai model untuk studi kesehatan, pangan, maupun ekonomi yang terkait dengan pandemi. Bersama tim, dia menggali potensi keragaman genetik pisang sebagai sumber senyawa antivirus yang akan digunakan sebagai rekomendasi kepada pemerintah.

Peneliti lain, Asmi Citra Malina, mengembangkan potensi sumber daya kelautan. Ia yakin, bahan alam laut seperti alga atau rumput laut dapat dikembangkan sebagai suplemen maupun obat antivirus serta comorbid atau penyakit penyerta Covid-19.

"Selain itu, kami mengembangkan potensi sumber daya laut seperti teripang dan bintang laut untuk keperluan pengembangan suplemen tersebut," ucap peneliti dan dosen di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar.

Advertising
Advertising

Walaupun fokus ke sumber daya alam laut, penelitian penggunaan beberapa senyawa herbal khas Indonesia sebagai agen terapi Covid-19 juga telah berhasil dilakukan, dinamakan Anti-Covid-19.

Fenny M. Dwivany dan Asmi Citra Malina merupakan dua dari para perempuan peneliti peraih penghargaan L'Oreal - Unesco For Women in Science Awardee Indonesia.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

4 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

5 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

12 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

13 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya