Lebaran Tak Mudik, Apa Pengaruhnya bagi Kesehatan Jiwa Seseorang?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Minggu, 24 Mei 2020 05:00 WIB

Ilustrasi seragam baju lebaran. modelmuslim.com

TEMPO.CO, Jakarta - Idul Fitri 2020 sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi virus corona. Jika biasanya mudik atau pulang kampung, tahun ini terpaksa ditiadakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Silaturahmi dan maaf-memaafkan Lebaran tahun ini dilakukan dengan cara yang berbeda. Anda bisa melakukannya secara online atau kembali ke cara lama, mengirim kartu ucapan.

Lantas, apakah tidak mudik ini bisa mempengaruhi kondisi jiwa atau psikologis seseorang?

Psikiater Dina Anindyati mengatakan, pada setiap periode sebetulnya ada saja orang yang tidak dapat mudik atau tidak memungkinkannya untuk mudik. Namun bedanya tahun ini orang benar-benar tidak dapat mudik bukan karena keinginannya tetapi karena adanya peraturan akibat pandemi guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona ke kampung halaman.

Kondisi ini bisa saja mempengaruhi kejiwaan seseorang, apalagi bagi orang-orang yang menggunakan mudik sebagai salah satu kesempatan bertemu dengan keluarga atau orang terdekat.

“Karena situasi ini tidak memungkinkan atau terpaksa tidak mudik, bisa muncul perasaan sedih, kecewa, penyesalan, atau tidak nyaman. Ini wajar dan manusiawi,” ujar Gina seperti dikutip dari siaran pers Guesehat, Sabtu, 23 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Sebagian orang mungkin bisa saja beradaptasi dan melalui kondisi ini dengan baik karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang adaptif. Namun, ada pula orang-orang tertentu yang memiliki kerentanan sehingga akan merasa lebih kesepian, tidak berdaya, atau frustrasi.

“Kalau kita bicara dalam konteks mudik, masalah yang mungkin timbul ialah kesepian (loneliness). Loneliness ini bukanlah gangguan jiwa. Ini merupakan fenomena yang berisiko dan jika terjadi berkepanjangan serta tidak diatasi, maka akan menimbulkan masalah kejiwaan yang lebih berat, seperti gejala depresi atau kecemasan,” tuturnya.

Kesepian ini menurutnya akan menjadi gangguan jiwa jika ada kondisi lainnya yang mempengaruhi, seperti kondisi fisik yang tidak fit, kesulitan untuk menyelesaikan masalah, dan bisa juga dipengaruhi lingkungan sosial.

“Pengaruh lingkungan sosial ini misalnya ia tidak punya orang-orang yang dapat dipercaya atau tinggal di lingkungan yang tinggi kekerasannya. Ini akan menjadi stresor atau menambah tekanan sehingga risiko mengalami gangguan semakin besar.”

Sementara itu, Psikolog Klinis Alexandra Gabriella mengatakan ketika tidak mudik seseorang bukan hanya merasa kesepian tetapi juga homesick yaitu perasaan rindu dengan situasi saat di kampung halaman.

“Bisa rindu dengan orang tua, orang-orang sekitar, makanannya, lingkungannya, atau nuansanya. Namun, orang-orang yang homesick ini tidak dialami oleh mereka yang tidak mudik saja,” jelasnya.

Menurutnya, homesick bisa menjadi stresor ketika seseorang memiliki ekspektasi untuk bisa pulang dan merasakan apa yang biasa dilakukan di kampung halaman tetapi ekspektasinya tidak tercapai sehingga timbul rasa kecewa yang bisa menyebabkan frustrasi.

“Rasa frustrasi itu bisa membuat seseorang memiliki masalah psikologis, seperti depresi. Apalagi kalau kondisi ini memang sudah terjadi beberapa minggu secara berturut-turut dan mood atau suasana hatinya sama. Selain itu, orang-orang yang homesick ini bisa juga mengalami insomnia karena selalu berpikir tidak bisa pulang,” tuturnya.

Berita terkait

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

22 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

23 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

8 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

8 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

9 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

10 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

10 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

10 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya