Tips Kelola Emosi Agar Memaafkan Saat Lebaran Tak Sekadar Kata

Kamis, 21 Mei 2020 15:00 WIB

Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran adalah momen istimewa untuk melakukan konsolidasi sosial dengan orang-orang di sekitar kita. Adalah saat yang tepat untuk saling memaafkan dan menjalin silaturahmi Namun bagi sebagian orang, memaafkan bisa menjadi hal yang sulit dilakukan. Khususnya bagi orang-orang yang merasa pernah disakiti, atau diperlakukan tidak adil oleh orang lain.

Ada yang memendam perasaan ini bertahun-tahun, bahkan ada yang menjadi “luka” yang tertanam dalam batinnya, hingga membuat terganggu jiwanya. Bagaimana caranya agar kita bisa memaafkan orang lain? Psikolog Klinis Anisa Cahya Ningrum memberikan beberapa tips saat memaafkan.

1. Fokus pada diri sendiri

Ada yang berpendapat bahwa orang yang telah menyakiti kita tidak layak untuk diberi maaf. Menurutnya, orang tersebut perlu menyadari bahwa mereka salah, sehingga tidak perlu disikapi dengan baik. "Menurut saya pendapat terebut kurang tepat, karena memaafkan itu sebetulnya bukan tentang orang lain, tapi justru tentang diri sendiri. Memaafkan bermanfaat untuk diri sendiri. Dengan memaafkan orang lain, kita akan merasa damai dan nyaman menjalani hidup," ucap Anisa saat dihubungi Tempo.co Rabu 20 Mei 2020.

2. Memaafkan itu sehat

Advertising
Advertising

Bukan hanya kedamaian hidup yang akan kita dapatkan dari memaafkan, namun juga kesehatan jiwa dan raga. Banyak yang belum memahami, bahwa memendam sakit hati, akan merusak fisik dan mentalnya. "Semakin kita memikirkan tentang kesalahan orang lain, maka hormon kortisol yang menebarkan stres, akan semakin merusak tubuh kita. Dengan memaafkan orang lain, maka tubuh akan memproduksi hormon-hormon kebahagiaan, yang akan membuat kita sehat secara fisik maupun mental," urai Anisa.

3. Pakai “kaca mata" orang lain

Untuk memulai memaafkan, kita perlu mencoba berempati pada orang lain, dengan menggunakan “kaca mata”nya. Kita perlu mencari tahu dan mencoba memahami, mengapa mereka melakukan hal itu. Setiap perilaku pasti ada sebabnya.

"Dengan mengetahui latar belakang yang mendasari perilakunya, kita akan bisa berpikir obyektif dan seimbang. Bahkan dengan menggunakan perspektif orang lain, bisa jadi kita akan menemukan hal-hal yang mungkin menjadi introspeksi bagi diri sendiri," tambahnya.

4. Tidak bisa mengubah orang lain, mulailah dari diri sendiri.

Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk berubah. Tidak perlu menunggu orang lain yang minta maaf, karena hal itu akan sia-sia. Jika ingin membuat orang lain berubah, mulai dari diri sendiri. "Ucapkan kata maaf terlebih dahulu kepadanya, maka vibrasi kebaikan itu akan meluruhkan hatinya. Jika orang tersebut bisa melakukan perubahan sikap yang lebih baik, maka proses memaafkan akan terjadi dengan sendirinya," saran Anisa.

5. Jangan paksa melupakan kesalahannya, tapi netralkan emosi diri sendiri.

Hal yang tidak mudah untuk melupakan kesalahan orang lain, dan sesungguhnya, memang sebetulnya tidak perlu dilupakan. Karena memori yang sudah tertanam di otak tidak mudah dihilangkan. Namun yang perlu direvisi adalah emosi-emosi negatif yang melekat pada memori tersebut.

Anisa menyarankan mulailah dengan mencoba menyayangi orang tersebut, lepas dari apa yang pernah dilakukannya kepada kita. Perasaan cinta dan sayang yang kita tumbuhkan, akan mengubah emosi negatif kepadanya, meski kita masih ingat perilakunya yang tidak menyenangkan. Hingga pada suatu saat kita bisa mengatakan pada diri sendiri, “Dia pernah mempermalukan saya, namun itu adalah peristiwa masa lalu yang mendewasakan saya”

6. Tulis surat, jangan kirimkan

Jika memungkinkan untuk melakukan klarifikasi tentang perbedaan pendapat, maka hal itu sebaiknya dilakukan secara langsung kepada orang yang bersangkutan. Namun jika dirasa itu sulit, dan bahkan bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan konflik yang lebih besar, maka menyelesaikan secara pribadi akan menjadi langkah yang lebih baik.

Jadi jika kesal pada seseorang, dan tidak memungkinkan untuk diluapkan secara verbal kepada orang tersebut, maka cobalah untuk menulis surat kepadanya. Tuliskan segala keluh kesah yang ingin diucapkan, sepuasnya. Dan jika sudah selesai, musnahkan tulisan tersebut, jangan mengirimkan kepadanya. "Lakukan terus menerus, hingga merasa lega dan nyaman. Perasaan nyaman ini, akan mempermudah kita dalam proses memaafkan perilaku orang tersebut," pungkasnya.

Berita terkait

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

1 hari lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

5 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

7 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

9 hari lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

13 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

13 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

14 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

14 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

14 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya