Pahami Gejala Penyakit Kawasaki dan Komplikasi Covid-19 pada Anak

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 19 Mei 2020 06:00 WIB

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dari beberapa kelompok usia, anak-anak yang paling tidak terdampak oleh penyebaran virus corona. Namun bukan berarti mereka terbebas dari bahaya yang bisa ditimbulkan oleh Covid-19. Baru-baru ini, muncul suatu fenomena baru pada anak-anak yang terdampak penyakit, mereka mengalami komplikasi dengan ciri mirip penyakit Kawasaki.

Kecurigaan awal soal pola komplikasi Covid-19 pada anak berasal dari laporan ahli yang menyebut bahwa jumlah anak yang mengalami gejala mirip penyakit Kawasaki di kota Bergamo, Italia, meningkat 30 kali lipat dibandingkan dengan 5 tahun terakhir. Kota tersebut adalah pusat penularan virus corona di Italia dan memiliki jumlah infeksi serta angka kematian tertinggi selama masa puncak pandemi di negara itu.

Tidak hanya di Italia, femomena ini juga mulai terlihat di Inggris dan Amerika Serikat. Dilansir dari BBC, di Inggris sendiri sudah ada sekitar 100 anak yang dilaporkan mengalami gejala mirip penyakit Kawasaki, seperti demam tinggi, ruam, mata merah, bengkak di beberapa bagian tubuh serta terasa nyeri

Meski begitu, perlu diketahui bahwa tidak semua anak yang mengalami gejala-gejala di atas pernah menunjukkan gejala khas penderita Covid-19 seperti sesak napas dan batuk. Ada kemungkinan munculnya gejala ini disebabkan oleh keterlambatan reaksi sistem imun saat menghadapi virus corona, yang berujung pada timbulnya gejala-gejala mirip penyakit Kawasaki.

Kawasaki adalah penyakit langka, sehingga peningkatan jumlah kasus penyakit ini akan sangat terlihat, apalagi jika polanya cukup rapi dan terjadi saat pandemi. Meski sudah menunjukkan pola, masih terlalu dini untuk menganggap bahwa penyakit Kawasaki dan Covid-19 punya hubungan yang pasti. Durasi yang masih terlalu pendek disertai penelitian yang belum mumpuni jadi faktor yang membuat informasi ini perlu disikapi secara bijak.

Advertising
Advertising

Jika memang komplikasi yang muncul tersebut bisa dipastikan sebagai penyakit Kawasaki, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya, yaitu melalui pemberian immunoglobulin atau konsumsi aspirin dosis tinggi.

Anak-anak yang terkena penyakit ini umumnya bisa sembuh dengan baik apabila perawatan dilakukan segera setelah gejala muncul. Pada beberapa kasus, Kawasaki yang tak segera diobati tidak hanya menyebabkan komplikasi, tapi juga kematian.

SEHATQ

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

23 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya