4 Kelompok Orang yang Tidak Disarankan Diet Intermittent Fasting

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 13 Mei 2020 17:33 WIB

Ilustrasi diet (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Intermittent fasting menjadi salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan. Banyak menganggapnya lebih mudah dibandingkan dengan diet lainnya karena tidak harus mengubah makanan dan camilan secara drastis. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa manfaat diet intermittent dapat meluas ke kesehatan jantung yang lebih baik, tekanan darah, diabetes dan banyak lagi.

Pola makan ini dibagi menjadi periode makan dan puasa. Saat periode puasa, Anda hanya dapat mengonsumsi air, kopi, dan teh. Selama periode waktu makan, umumnya Anda bisa makan apa yang Anda suka, itulah sebabnya rencana itu berhasil untuk banyak orang.

Namun, itu tidak berarti itu sangat mudah. Seperti halnya diet apa pun, ini juga memiliki kekurangan. Ada saat-saat tertentu diet mungkin tidak berhasil untuk orang-orang tertentu. Bahkan ada kelompok orang yang tidak disarankan menjalankan diet ini.

Berikut adalah 4 orang yang tidak boleh mencoba intermittent fasting, menurut laman Times of India.

1. Penderita kelainan makan

Diet intermittent mengharuskan seseorang untuk mempraktikkan jendela makan yang disiplin. Ini bisa menyulitkan bagi mereka yang menderita segala jenis gangguan makan, termasuk bulimia, gangguan pesta makan. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memperhatikan kebiasaan makan Anda terlebih dahulu, sebelum memulai diet semacam itu.

2. Ibu hamil

Kehamilan berarti Anda makan untuk dua orang sekarang, bahkan jika itu berarti tidak berlebihan. Membawa bayi tidak mudah seperti itu dan melakukan diet dapat mengurangi tingkat energi Anda, menurunkan kadar gula darah dan kurang mendapatkan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan bayi pada waktu yang ditentukan.

Advertising
Advertising

3. Penderita diabetes tipe 1

Meskipun beberapa penelitian mengatakan bahwa diet tertentu, termasuk puasa intermiten, dapat membantu mengendalikan diabetes, bagi mereka yang menderita diabetes akut, atau bergantung pada insulin, mengadopsi rencana diet ini bisa sangat mengancam.

Jendela puasa yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kadar gula darah dan bahkan menurunkannya ke tingkat yang berbahaya. Oleh karena itu, mereka yang menderita diabetes idealnya harus makan teratur, bergizi dan tidak berpuasa selama berjam-jam. Hal yang sama berlaku bagi mereka yang menderita kekebalan rendah terhadap masalah kesehatan kronis, seperti kanker.

4. Orang yang ikut pelatihan fisik

Secara luas, seorang atlet berlatih untuk suatu program, olahraga kompetitif seperti maraton, tubuh perlu melakukan diet dan mengurangi asupan kalori dalam bentuk tertentu. Namun, diet intermittent mungkin bukan pilihan terbaik untuk melakukannya. Dalam pertandingan olahraga yang tangguh, ketahanan dan kekuatan, tubuh bergantung pada pengaturan nutrisi yang tepat (termasuk elektrolit, kalori, protein) yang cukup, yang dapat digunakan untuk mengikuti rencana diet ini.

Diet apa pun, termasuk intermittent fasting, akan efektif jika kesehatan Anda prioritas. Penurunan berat badan seharusnya bukan satu-satunya tujuan Anda. Beraktivitas fisik bersama dengan diet sehat adalah kunci untuk mempertahankan gaya hidup yang baik.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

12 jam lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

5 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

11 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

14 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

22 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

22 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

29 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

30 hari lalu

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

32 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya