Pepaya dan Nanas Bisa Menangkal Virus Corona? Simak Kata Ahli
Reporter
Eka Wahyu Pramita
Editor
Yunia Pratiwi
Rabu, 13 Mei 2020 03:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu beredar informasi dari Kepala Laboratorium Produksi Ternak Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr. Muhammad Sayuti yang mengungkapkan jika mulai dari buah, daun, dan bunga pepaya serta buah nanas menjadi alternatif untuk menangkal virus corona.
Sayuti menjelaskan, virus corona itu terdapat massenger RNA yang dibungkus oleh glikoprotein dan protein. Kata dia, satu-satunya cara untuk menangkal pandemi ini supaya tidak berkembang maka kita memerlukan enzim untuk memecah glikoprotein dan protein tersebut.
Dalam dua buah tersebut terdapat enzim protease ini secara alami, baik dalam daun dan bunga pepaya, serta buah nanas muda. Jadi kedua sumber ini dimanfaatkan untuk menangkal virus. Cara memanfaatkannya buah tersebut bisa dijadikan jus. Untuk buah pepaya yang mengkal bisa langsung dikonsumsi. Selain itu, untuk bunga pepaya bisa diolah menjadi sayur.
Informasi di atas kemudian ditanggapi oleh Dokter dan Dosen di Departemen Biologi Institute Pertanian Bogor (IPB) Berry Juliandi. Menurutnya kalau terkait konten dari buah pepaya dan nanas yang memiliki enzim protease itu benar. Oleh sebab itu sering dipakai untuk melunakkan daging sebelum dimasak. Lalu terkait bahwa virus bisa didegradasi oleh protease itu juga benar. Bukan hanya dari pepaya dan nanas, tapi banyak jenis protease bisa.
Berry melanjutkan hal selanjutnya adalah bagaimana mengaplikasikan protease tersebut untuk menghancurkan virus Sars-Cov 2. Kalau merujuk informasi di atas, nampaknya Sayuti menyarankan untuk diminum.
"Ini artinya protease ini akan masuk ke saluran pencernaan mulai dari mulut, Padahal virus sars-cov2 masuk ke tubuh bukan hanya lewat mulut, bisa lewat jaringan berlendir lainnya, seperti mata, hidung dan telinga," ucap Berry dalam Kuliah Whatsapp Meliput Covid yang digagas Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Sabtu 9 Mei 2020.
"Lalu protease yang diminum sendiri juga adalah protein, yang akan hancur atau menjadi tidak aktif oleh enzim pencernaan di lambung. Jadi klaim bisa membunuh virus Sars-Cov 2 mungkin benar kalau diaplikasikan langsung ke virusnya di suatu media sebelum masuk sel. Walau ini juga butuh penelitian," terang dokter yang tergabung dalam Forum Ilmuwan Muda Indonesia ini.
Tapi kalau membunuh virus yang sudah masuk sel tubuh, ini sudah jelas tidak bisa. Agar membuat informasi lebih jelas maka untuk mendegradasi virus itu bisa dari bahan atau sumber apapun asalkan memiliki aktivitas penghancur protein, lipid atau RNA. "Jadi klaim antivirus biasanya benar, tapi apakah itu bisa untuk virus yang sudah di dalam sel, nah ini yang perlu dipastikan," pungkasnya.