Pergeseran Tren Baju Lebaran 2020, Lebih Nyaman dan Kasual

Minggu, 3 Mei 2020 17:07 WIB

Pedagang melayani konsumen yang berbelanja busana muslim di pusat perbelanjaan Pasar Aceh, Banda Aceh, Aceh, Jumat 1 Mei 2020. Pedagang yang berjualan busana muslim di pusat perbelanjaan itu mengeluh sejak sebulan terakhir omset penjualan menurun hingga 75 persen akibat kurangnya aktivitas warga di luar rumah terkait wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak terasa sudah hari ke sepuluh bulan Ramadan, artinya masih 20 hari lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 2020. Salah satu tradisi saat Idul Fitri adalah membeli dan memakai baju Lebaran. Namun, dengan merebaknya pandemi Covid-19 serta penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang mengubah beberapa lini kehidupan, apakah hal tersebut turut memengaruhi daya beli masyarakat?

Berdasarkan sejumlah narasumber yang dihimpun Tempo.co Jumat 1 Mei 2020, tahun ini membeli baju Lebaran tidak lagi menjadi kebutuhan belanja utama. Hal itu dikatakan oleh warganet Evy Ratnasari, yang tidak memiliki rencana beli baju baru.

"Selain hemat, mengingat kondisi perekonomian yang entah bagaimana nantinya, saatnya melakukan penghematan ke hal yang benar-benar lebih dibutuhkan. Betul kita butuh baju tapi coba kita tengok di lemari apakah benar-benar tidak ada baju yang layak dipakai untuk Lebaran kali ini? Saat ini saya lebih butuh daster karena kelamaan di rumah keseringan pake daster, tapi itu pun nanti-nanti dulu, selama masih ada baju di lemari yang masih bisa dan layak dipakai ya dipakai saja," ucapnya.

Begitupun dengan Widya Suwito yang mengatakan jika setiap Lebaran ia jarang beli baju. Jika membeli pun itu untuk anak-anak saja menjadi semacam reward. "Kayaknya tahun ini model bergeser ke dasteran aja, pake daster model gamis jadi kalau ada tamu tinggal kerudungan, karena saya tidak mudik dan hidup di rantau tanpa saudara," ucapnya.

Berbeda dengan Novianasta Ika Yuliana yang memilih tetap beli baju karena memang biasanya momen beli baju menjelang lebaran. "Meskipun demikian, insya Allah masih di-sisihkan buat kasih parcel sembako buat orang-orang terdekat, misal tukang becak langganan atau mantan asisten rumah tangga. Memang tahun ini serba susah, tapi insya Allah tetep bagi-bagi buat menyenangkan anak dan berbagi walau sedikit,"ucapnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu desainer modest Indonesia dan Founder Lace by Artkea Tini Sardadi dan Alma Sardadi mengatakan jika saat ini produksi menyambut Lebaran memang harus diperhitungkan, terlebih saat ini pihaknya telah terikat kerjasama kontrak dengan salah satu e-commerce untuk koleksi lebaran.

Tini dan Alma memiliki pendapat jika untuk tahun ini terdapat tantangan baru di dunia fashion sebagai akibat dari pandemi. Kalau dulu banyak didominasi abaya, kaftan, dan lengan panjang, sekarang yang multifungsi misalnya outer, short vest, dan long outer.

"Jadi bisa dipadu padankan dengan item fashion yang lain, bisa dipakai juga setelah lebaran untuk kerja di rumah," ucap Tini dalam Bazaar Live Instagram bertema "Adakah Pergeseran Busana Idul Fitri Tahun Ini?" Kamis 30 April 2020.

Menurut Tini, fashion harus menyesuaikan dengan kondisi sekarang yakni stay at home oriented dan social distancing. Kalau busana dari bahan lace terlalu occasional, jadi koleksi lebih relevan dengan kondisi masa kini. Meski demikian Tini masih optimis dengan daya beli masyarakat walau pemilihan jenis busana akan bergeser. Misalnya mengurangi busana dengan kombinasi bahan dan tidak pakai payet dan lace, tapi pilih bahan lebih nyaman untuk dikenakan di rumah.

"Di hari Lebaran nanti walau tidak ada kontak fisik namun kita masih bisa silaturahmi lewat media sosial, kirim-kirim foto dan bisa dibilang ingin pakaian yang menarik sebagai cara mengapresiasi diri sendiri dengan baju yang proper tapi tidak mewah. Kalau di rumah kita tidak membutuhkan busana yang berat/bold jauh lebih ringan, lebih suka yang bahan santai dan kasual," ucap Alma.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

9 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

3 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

3 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

3 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

4 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

5 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

5 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya