Tips Membedakan Jamu Herbal Alami dan Dicampur Bahan Buatan

Minggu, 3 Mei 2020 13:00 WIB

Dari kiri: segelas jamu beras kencur, air jahe, jamu kunyit, jamu daun sirih dan daun sambiloto. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu upaya menjaga imunitas tubuh selain makan yang bergizi seimbang dan aktivitas fisik, suplementasi juga banyak disarankan. Misalnya konsumsi jamu herbal. Namun sayangnya banyak yang mengonsumsi jamu herbal dicampur bahan buatan.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia Dokter Inggrid Tania mengatakan bahan herbal atau alami seperti jamu dicampur bahan buatan seperti pengawet, pemanis, efeknya berlangsung bisa jangka pendek dan panjang. Efek jangka pendek biasanya dialami yang punya alergi terhadap bahan tambahan buatan, reaksi alerginya akan muncul langsung.

"Sementara kalau jangka panjang akan berpengaruh terhadap kesehatan liver dan ginjal, di samping itu ada beberapa bahan buatan yang kalau dipakai secara berlebihan misalnya pengawet berisiko menimbulkan kanker," jelas Inggrid dalam Kuliah Whatsapp bertema Menjaga Daya Tahan Tubuh dengan Konsumsi Jamu, Selasa 28 April 2020.

Inggrid menjelaskan lebih lanjut bahwa cara membedakan herbal alami dengan yang sudah dicampurkan bahan buatan sangat sulit dibedakan bagi orang awam. "Secara umum sebenarnya susah dibedakan, namanya juga ramuan," imbuhnya. Misalnya dari segi rasa akan menimbulkan rasa alami dari bahan herbal, tidak dari ramuan pahit lalu menjadi manis. Demikian juga warna bahan alami lebih soft dibanding jika ditambah pewarna buatan.

"Kalaupun bisa biasanya bagi yag sudah banyak pengalaman merasakan minuman herbal atau jamu sehingga bisa tahu kalau dikasih zat pemanis buatan karena rasanya beda. Bisa juga dilihat dari warna, kalau sudah pengalaman minum jamu atau herbal alami biasanya tahu warnanya yang alami dan dikasih zat pewarna," ucap Inggrid.

Advertising
Advertising

Inggrid menyarankan agar masyarakat membeli langsung dari produsen yang sudah dipercaya, lalu mengetahui bagaimana proses pembuatannya higienis atau tidak, dan tentu saja dengan bahan alami tanpa tambahan buatan. "Sampai sekarang minuman cair herbal tidak dibutuhkan izin edar BPOM, seperti yang dijual jamu gendong. Namun perlu diperhatikan juga botol yang digunakan apakah sudah sesuai dengan standar atau belum," tambah Inggrid.

Semua kembali pada pilihan konsumen untuk mengonsumsi jamu yang herbal dengan produsen terpercaya. Dengan seringnya dilakukan pembinaan pada bakul jamu gendong baik dari BPOM maupun Kementerian Kesehatan, maka kualitas pun akan semakin meningkat.

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

18 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Pensiunan Guru Nasabah Mekaar berhasil Kembangkan Usaha

3 hari lalu

Pensiunan Guru Nasabah Mekaar berhasil Kembangkan Usaha

Pensiunan Guru sekaligus nasabah Mekaar Cabang Blitar, Jawa Timur, Nanik Yuliati, mengaku usahanya terus berkembang sejak ia bergabung menjadi nasabah Mekaar tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

10 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

22 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

23 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

23 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

26 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

28 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

56 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

59 hari lalu

5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

Bau mulut yang tidak sedap bisa menjadi masalah, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.

Baca Selengkapnya